Cerna Informasi dengan Baik Sebelum Berkomentar
Kredit Foto: Istimewa
Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertemakan “Menjadi Netizen yang Bijak Dalam Bermedia Sosial” pada Kamis (30/5/2024).
Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.
Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen agar masyarakat lebih piawai mencerna informasi. Individu tidak terburu-buru berkomentar karena FOMO (Fear of Missing Out). Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena mengatakan, fenomena ini terjadi ketika seseorang merasa malu tidak bisa mengikuti pembicaraan yang sedang hit.
Baca Juga: Pengelolaan Keanggotaan dan Digitalisasi Organisasi Menjadi Lebih Mudah!
“Jangan FOMO. Kita cari waktu dulu. Ambil waktu untuk mencerna (informasi), cari data dulu baru bicara,” kata Litani saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (30/5/2024).
Setiap individu bebas berekspresi dan mengkritisi sesuatu di media sosial, tetapi harus lebih dulu menyadari apa yang ingin dibicarakan. Jangan mengkritisi sesuatu atau bahkan seseorang dengan tanpa aturan.
Direktur PT Mahakarya Grup, Muhajir Sulthonul Aziz menambahkan, masyarakat perlu memahami pentingnya menjaga keamanan digital. Tidak hanya pencurian akun atau penipuan online, informasi bohong (hoaks) yang tersebar luas di media sosial juga menjadi menjadi ancaman kejahatan online.
“Ini (hoaks) sangat dekat dengan kita. Setiap hari, arus informasi apapun itu berseliweran di media sosial, grup Whatsapp, dan bahkan tersebar di tongkrongan-tongkrongan kita,” kata Muhajir.
Ketika mendapat informasi, masyarakat harus lebih dulu memeriksa sumbernya. Pastikan sumber informasi terpercaya dan bisa dipercaya. Selalu mengecek fakta sebelum membagikan informasi kepada orang lain. Ada baiknya pengecekan tidak berdasarkan satu sumber.
Narasumber lain, Direktur CV Toserba Pesantren, Mohammad Rofiuddin mengatakan, sebagai makhluk sosial, manusia harus berkomunikasi dengan manusia lainnya. Dalam proses komunikasi tersebut dibutuhkan etika supaya saling menghargai, menghormati, dan menguntungkan.
Baca Juga: Bagun Persepsi Positif dengan Menjaga Jejak Digital dengan Baik
Pemahaman etika digital menjadi penting, karena setiap individu berkomunikasi dengan orang yang memiliki latar belakang beragam di ruang digital. Dengan memahami perbedaan yang ada, seseorang akan berhati-hati saat membuat komentar, status, dan melakukan aktivitas digital lainnya.
“Pastikan konten yang dibagikan bermanfaat dan tidak menyinggung orang lain. Hindari menggunakan bahasa kasar dan tidak senonoh,” kata Rofiuddin.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena, Direktur PT Mahakarya Grup, Muhajir Sulthonul Aziz, dan Direktur CV Toserba Pesantren, Mohammad Rofiuddin.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat