Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mulai Turunnya Pamor Bitcoin, Kripto Masuki Siklus Memecoin?

        Mulai Turunnya Pamor Bitcoin, Kripto Masuki Siklus Memecoin? Kredit Foto: Unsplash/Yigit Ali Atasoy
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Laporan AMBCrypto yang melibatkan 557 responden menunjukkan bahwa 53,7% dari trader, investor, dan analis lebih memilih koin meme dibandingkan Bitcoin. Survei tersebut mengungkapkan bahwa 36,8% responden telah berinvestasi dalam koin meme, sementara 25,5% berinvestasi dalam token bertema kercedasan buatan, dan sektor DeFi serta GameFi menarik minat masing-masing 25,5% dan 15,4% responden.

        Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan bahwa popularitas koin meme memang signifikan. Ia tak menampik hasil survei yang dilakukan oleh AMBCrypto.

        Baca Juga: Masih Terus Dilema, Bitcoin Turun Lagi Setelah Sentuh Harga 70 Ribu Dolar

        “Koin meme tumbuh pesat bukan hanya karena volatilitas yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan imbal hasil, tetapi juga karena tren terkini. Misalnya, koin meme yang memanfaatkan nama dan merek mantan presiden AS seperti MAGA (TRUMP) dan SUPER TRUMP (STRUMP) menarik perhatian investor,” ungkap Fahmi, Selasa (4/6).

        Dari segi performa pasar, memecoin menunjukkan kinerja kompetitif. Contohnya, dogwifhat (WIF) melonjak 1,768% tahun ini, sementara Bonk (BONK) naik 123%, dan PEPE mencatat kenaikan 945%. Sebagai perbandingan, harga Bitcoin naik 53,32% secara Year-to-Date (YTD).

        Survei juga mengungkap peningkatan pemilik memecoin PEPE dari kurang dari 160.000 pada Februari menjadi 238.000 pada 31 Mei, menunjukkan peningkatan hampir 50% dalam tiga bulan. Hal ini menurut Fahmi menunjukkan adanya optimisme akan terjadinya siklus super memecoin.

        “Ini menunjukkan siklus super memecoin mungkin belum akan berhenti dalam waktu dekat,” tambah Fahmi.

        Baca Juga: Perayaan Bitget Bitcoin Pizza Day Serentak di Beberapa Negara Asia Tenggara

        Meskipun preferensi terhadap memecoin meningkat, 65,5% responden masih memiliki Bitcoin, menunjukkan Bitcoin tetap menjadi primadona. Sebagian besar responden percaya bahwa Bitcoin dapat naik sebesar 80% hingga Desember 2024, yang berarti harga Bitcoin bisa mencapai $121.953 pada akhir tahun 2024.

        Fahmi menjelaskan bahwa Bitcoin masih menjadi acuan pergerakan koin lainnya, dengan adopsi oleh institusi global yang semakin meningkat.

        "Adopsi institusi ini mencerminkan penguatan konsensus masyarakat global terhadap Bitcoin," katanya.

        Baca Juga: Kripto Jadi Senjata Baru Trump Hadapi Biden di Pemilu 2024

        Menyoal kondisi pasar kripto secara keseluruhan, Fahmi menyatakan pasar berada pada siklus bullish tahap awal.

        "Pertumbuhan ekonomi AS yang melambat bisa menjadi persepsi positif bagi investor kripto, karena situasi suku bunga tinggi dapat mempercepat The Fed menurunkan suku bunga, berdampak positif bagi pasar kripto," ujar Fahmi.

        Fahmi menyarankan investor untuk menyesuaikan strategi dengan tujuan investasi atau trading mereka.

        Baca Juga: Potensi Altcoin Season 2024: Strategi Cerdas untuk Maksimalkan Keuntungan Kripto

        "Bagi yang mencari volatilitas tinggi, memecoin bisa menjadi pilihan. Namun, bagi investor pemula atau jangka panjang, strategi DCA atau dollar cost averaging juga ideal," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: