- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Keuntungan hingga Produktivitas, Kemitraan Jadi Kunci Optimalnya Ekosistem Sawit
Kredit Foto: BPDPKS
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mendorong adanya kemitraan dalam industri sawit guna terciptanya ekosistem berkelanjutan di mana setiap pihak saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama, meningkatkan produktivitas, mengurangi dampak lingkungan hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Malang, Jawa Timur, H.M. Sanusi dalam sambutan Workshop Penguatan Kemitraan dan Kelembagaan Perkebunan Sawit Rakyat Jawa Timur, yang diselenggarakan Jumat (19/7/2024) menyebut jika industri kemitraan sawit tidak hanya mencakup hubungan antara produsen dan pemasok saja, melainkan juga melibatkan beberapa pihak seperti pemerintah, lembaga riset, organisasi masyarakat, dan masyarakat lokal.
Baca Juga: Sawit Integrasi Dinilai Bisa Jadi Solusi Krisis Pangan
Semakin kompetitifnya pasar global, ujar Sanusi, diperlukan optimalisasi program pengembangan perkebunan rakyat melalui pola kemitraan bersama perkebunan besar secara sinergi.
“Upaya ini sekaligus diharapkan untuk mendorong keberadaan UMKM perkebunan agar dapat terus bersaing dengan pelaku usaha lainnya, mengingat UMKM memiliki peran penting dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya mendukung pekebun dalam mengembangkan usaha produk turunan dari komoditasnya,” kata Sanusi, dikutip Warta Ekonomi, Selasa (23/7/2024).
Di sisi lain, kemitraan yang telah terjalin antara perusahaan dan petani sawit juga harus lebih diperkuat agar bisa tetap menjaga keberlangsungan rantai pasok.
Salah satunya, kata Sanusi, bisa dilakukan melalui penguatan kelembagaan di tingkat petani dengan menerapkan prinsip keterbukaan serta tata kelola manajemen sehingga tercipta hubungan yang baik dan harmonis antar keduanya.
Baca Juga: Airlangga Serahkan Dana PSR Rp11,2 Miliar ke Pekebun Sawit di Palembang
Di tengah dinamika ekonomi global yang kian kompleks, sambungnya, kelapa sawit pun terus menunjukkan perannya sebagai salah satu tulang punggung perekonomian negara. Yang mana, hal tersebut menunjukkan peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan akan pentingnya menjaga keberlanjutan dalam industri tersebut. Salah satunya melalui penguatan kemitraan.
Sanusi pun berharap pada Apkasindo yang dinilai telah menjadi wadah edukasi serta advokasi sehingga peran petani kelapa sawit di Indonesia dapat lebih proaktif di industri nasional maupun internasional.
Sementara itu dalam keterangan yang sama,Wakil Sekjen Apkasindo, Suhendrik, menjelaskan bahwa kemitraan itu bisa membantu para petani sawit dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan khususnya sistem budidaya, pengolahan, pemasaran kelapa sawit hingga penguatan kelembagaan atau advokasi termasuk koperasi.
Baca Juga: BRIN Manfaatkan Limbah Padi dan Sawit Jadi Biosilika Bernilai Ekonomis
“Selain itu, juga diharapkan dapat menjembatani kepentingan petani kelapa sawit dengan pihak pengusaha dan pemerintah ataupun pemerintah daerah,” ungkapnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa kelapa sawit sejatinya hanya dapat tumbuh di negara tropis sehingga tidak bisa ditanam di negara-negara seperti Eropa dan Amerika. Keunggulan itulah yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
“Sawit hanya dapat tumbuh di negara tropis. Dan tidak dapat ditanam di negara-negara seperti Amerika dan Eropa. Keunggulan dari kelapa sawit inilah yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Sehingga dapat memacu masyarakat untuk turut mengembangkan sawit untuk kesejahteraanya,” ungkap Hendrik.
Lebih lanjut dia berharap dengan adanya sawit ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk menciptakan produk sampingan bernilai tambah tinggi melalui kemitraan.
Baca Juga: Analis Sebut Agenda Sawit Prabowo Mendapat Dukungan Global
“Jangan sampai cerita Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia hanya tinggal nama. Sebagaimana nasib komoditas lain seperti rempah dan karet,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar