Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mayoritas Dunia Internasional Sudah Muak dengan Kelakuan Israel

        Mayoritas Dunia Internasional Sudah Muak dengan Kelakuan Israel Kredit Foto: DPR RI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta menilai bahwa agresi Israel adalah episode terbutuk dalam sejarah modern dunia. 

        “Penjajahan Israel adalah episode terburuk dalam sejarah modern yang mencoreng harkat dan martabat manusia. Mayoritas dunia internasional sudah muak dengan kelakuan Israel,” tegasnya dilansir pada Kamis (25/07/2024).

        Baca Juga: Biadab! Militer Israel Ternyata Sabotase Palestina agar Gagal Ikut Olimpiade Paris

        Di sisi lain, menyambut baik bersatunya 14 faksi Palestina lewat Deklarasi Beijing. Ia mengatakan perjanjian ini sebagai langkah maju yang penting bagi masa depan Palestina.

        “Saya rasa ini adalah langkah maju yang penting bagi masa depan Palestina. Ini akan menjadi modal kuat untuk mewujudkan Palestina merdeka," ungkapnya.

        Sukamta mengatakan dirinya mengapresiasi langkah dari Pemerintah China. Di sisi lain, ia juga memuju sikap berbesar hati yang dilakukan oleh semua faksi-faksi dari Palestina.

        "Kita apresiasi pemerintah China yang telah berhasil memediasi dan menghasilkan kesepakatan yang penting. Juga apresiasi kepada faksi-faksi Palestina yang bisa berbesar hati mengesampingkan perbedaan menuju persatuan,” tegas Sukamta.

        Lebih lanjut, Sukamta menyatakan optimismenya bahwa kesepakatan ‘persatuan nasional’ Palestina akan menjadi titik balik yang penting. Ia menyamakan situasi ini dengan perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, yang berawal dari persatuan.

        Baca Juga: 'Agresi Israel ke Palestina adalah Penjajahan Terbrutal Abad Ini'

        “Bangsa Indonesia yang kemudian bisa terwujud sebagai NKRI memiliki pengalaman hebat saat berjuang menuju kemerdekaan. Faksi-faksi dan suku bangsa di Indonesia jauh lebih banyak dibanding di Palestina. Saat kemudian komponen bangsa memilih bersatu dan mengesampingkan perbedaan kelompok, maka kemerdekaan Indonesia bisa diwujudkan,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: