Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PBNU Siap Terima Kunjungan Paus Fransiskus: Angin Ini Tak Bisa Ditolak

        PBNU Siap Terima Kunjungan Paus Fransiskus: Angin Ini Tak Bisa Ditolak Kredit Foto: CNS/Vatican Media
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyabut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Pihaknya mengatakan rencana kunjungan ini bukanlah hal biasa mengingat adanya  kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad El-Tayeb ke Indonesia di 2024.

        "Ini merupakan kunjungan bersejarah, karena terjadi kira-kira dua bulan setelah kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad El-Tayeb di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Bisa kunjungan dua pemimpin agama besar di dunia ini ke Indonesia terjadi di tahun yang sama dan saling berdekatan," kata Ketua Bidang PBNU, Ulil Ashar, dilansir pada Kamis (25/07/2024).

        Baca Juga: Kecolongan 5 Kader Bertemu Presiden Israel, PBNU Edarkan Surat Resmi

        Ulil memastikan bahwa PBNU dan seluruh warga NU menyambut dengan gembira kunjungan Paus pada September mendatang. Terlebih, Grand Syaikh Al-Azhar dan Paus pada tahun 2019 menandatangani dokumen bersejarah tentang kemanusiaan untuk perdamaian dunia.

        "Yaitu dokumen tentang berkemanusiaan untuk perdamaian dunia, kunjungan ini datang pada saat yang tepat. Di dunia, termasuk dunia Islam, ada angin yang berhembus, angin ini tidak bisa ditolak," ucapnya.

        Ulil menjelaskan bahwa angin tersebut adalah angin dialog antaragama yang berhembus luar biasa mengenai semua kalangan dan golongan agama.

        "Angin ini tidak datang ujug-ujug atau tiba-tiba, dulunya gagasan tentang dialog antaragama. Prosesnya panjang, perjuangannya panjang, dan intinya semua orang sudah bisa menerima gagasan yang bisa diterima oleh semua pihak," ujarnya.

        Baca Juga: PBNU Berikan Dua Pilihan untuk Lima Cendikiawan NU, Maaf Saja Tak Cukup!

        Kunjungan Paus Fransiskus dan Grand Syaikh Al-Azhar di tahun yang sama diharapkan dapat memperkuat dialog antaragama dan membawa pesan perdamaian bagi seluruh umat beragama di Indonesia dan dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: