Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliki 20 Basin, Geografis Indonesia Cocok untuk Jadi Hub CCS Lintas Batas

        Miliki 20 Basin, Geografis Indonesia Cocok untuk Jadi Hub CCS Lintas Batas Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi, Ego Syahrial mengungkapkan wilayah geografis Indonesia sangat strategis untuk dapat menjadi Hub Carbon Capture Storage (CCS) di wilayah Timur Asia dan Australia. 

        Indonesia memiliki potensi sumber daya penyimpanan karbon di 20 basin (cekungan) dengan kapasitas 573 Giga ton Saline Aquifer dan 4,8 Giga Ton depleted oil and gas reservoir yang tersebar di berbagai wilayah di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

        Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Warga, PLN EPI Dorong Perkembangan Desa Berdaya Energi Gunungkidul

        Ego mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah menjalankan 15 proyek CCS dan CCUS yang tersebar di berbagai daerah dan memiliki rata-rata target on stream pada tahun 2030.

        “Kami yakin Indonesia mempunyai peluang untuk perluasan pengembangan bisnis CCS. Proyek-proyek potensial tersebut memiliki rata-rata target on stream pada tahun 2030. Saudara-saudara yang saya hormati, Indonesia memiliki keunggulan geografis untuk menjadi hub CCS untuk Asia Timur dan Australia,” ujar Ego.

        Untuk itu kata Ego Pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa peraturan untuk memberikan kepastian hukum, mendukung pengembangan industri CCS di dalam negeri, dan selanjutnya memaksimalkan potensi pengelolaan karbon absolut dengan hub CCS dalam lingkungan yang stabil.

        “Aturan utama yang kami keluarkan adalah Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, yang mengatur skema kegiatan injeksi karbon, juga mengatur agresi lintas batas. Selain itu, kita juga mempunyai Peraturan Menteri No 2 Tahun 2023, fokus pada pengembangan CCS di kawasan hulu migas,” lanjut Ego.

        Ego menerangkan sejauh ini sudah ada beberapa negara penghasil emisi telah datang dan menunjukkan minatnya pada penginjeksian emisi karbon di Indonesia.

        Baca Juga: Pantas Kemiskinan Daerah Kaya Tambang Tinggi, Kementerian ESDM Ungkap Banyak yang Cari Untung Sesaat

        ”Beberapa negara dan penghasil emisi internasional telah datang, dan mereka telah menunjukkan minat mereka pada potensi kerja sama karbon lintas batas untuk mengamankan wilayah CCUS. Dengan lokasi yang strategis dan sumber daya penyimpanan yang andal, kami yakin Indonesia dapat menjadi negara terdepan di kawasan Asia Tenggara dalam mengembangkan Carbon and Capture Storage,” tutup Ego. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: