Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BTN Terus Mendukung Program KPR agar Keluarga Indonesia Lebih Mudah Memiliki Rumah Impian

        BTN Terus Mendukung Program KPR agar Keluarga Indonesia Lebih Mudah Memiliki Rumah Impian Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia memiliki agenda besar untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan nyaman untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama melalui penyediaan perumahan. Untuk itu, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BTN dan developer dalam melangsungkan agenda mewujudkan rumah KPR, baik subsidi maupun nonsubsidi. 

        Sebagai realisasi tugasnya tersebut, BTN menyelenggarakan akad massal yang diadakan pada 31 Juli 2024 di Perumahan Pesona Kahuripan 9. Acara ini dihadiri berbagai lapisan masyarakat dan didukung oleh Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, BP Tapera, dan Gubernur Jawa Barat. Acara ini mengusung tema “Akad Massal KPR dan KUR BTN Untuk Pejuang Keluarga Indonesia”.

        Acara dibuka langsung oleh direktur utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon Napitupulu. Nixon menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir di acara tersebut, termasuk perwakilan dari pemerintah Indonesia, di antaranya dari Kementerian PUPR yang diwakili oleh Sekjen Kementerian PUPR Zainal Fattah, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Kementerian BUMN yang diwakili oleh Rabin Indrajat Hattari selaku Sekretaris Kementerian BUMN, Wakil Komisaris Utama BTN Iqbal Latanro, Direktur Utama Pesona Kahuripan Group Angga Budi Kusuma, Kepala Dinas Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat Indra Maha, dan Komisioner BP Tapera Heru Nugroho.

        Nixon menjelaskan, bahwa BTN menargetkan sekitar 84% dari market share KPR subsidi yang akan diakadkan kepada 430.000 orang debitur berasal dari berbagai segmen, di antaranya Prajurit TNI dan Polri, Pegawai Negeri Sipil, dan Pekerja sektor industri lainnya.

        Pada acara ini, dihadiri oleh 200 calon debitur baik KPR ataupun debitur KUR BTN. Para debitur tersebut terbagi kedalam 3 sektor, yaitu sebanyak 140 orang mengambil KPR Konvensional baik subsidi maupun nonsubsidi, sebanyak 40 orang KPR Syariah subsidi dan nonsubsidi, dan KUR BTN sebanyak 20 orang. 

        Menariknya, program kepemilikan rumah KPR saat ini diminati oleh kaum milenial. Tercatat sejak awal program diluncurkan hingga Juni 2024, kaum milenial mendominasi akad transaksi kepemilikan KPR. Khusus tahun 2020-2023 kaum milenial menyerap KPR subsidi sebanyak 425 ribu unit dengan akumulasi nilai Rp62 triliun. Kabar baik ini tentunya menjadi angin segar pemerintah sebagai penyanggah kabar bahwasannya milenial enggan untuk memiliki rumah di tahun yang akan datang. 

        Fikri, seorang pegawai swasta 25 tahun, termasuk dalam kelompok milenial yang memanfaatkan program ini. Dia mengatakan turut berterima kasih kepada pemerintah dan BTN. Sebab, dengan diadakannya acara akad massal KPR ini telah memberikan banyak keuntungan, salah satunya kemudahan dalam proses pengajuan kredit perumahan.

        “Syaratnya sangat mudah, saya cukup melengkapi data dan membawa KTP, NPWP, slip gaji, dan buku nikah,” ujar Fikri. “Dan masih ada promo dengan batas waktu tertentu, yaitu potongan administrasi, diskon biaya notaris, dan doorprize sepeda motor jika beruntung,” imbuhnya.

        Baca Juga: Bidik Market Share KPR jadi 84%, BTN Gelar Akad Kredit Massal 7.900 Unit Rumah

        BTN merupakan penyalur tangan pemerintah memiliki peran strategis dalam mewujudkan kebutuhan rumah, sejak tahun 1976 hingga hari ini telah menyalurkan 5,2 juta unit rumah yang tersebar di seluruh Indonesia.

        Terhitung dari tahun 2015 hingga saat ini, telah terwujud 1,5 juta unit KPR subsidi maupun nonsubsidi dengan anggaran Rp3,5 triliun. BTN juga mengusahakan adanya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang merupakan dukungan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membantu membeli dan memiliki rumah sendiri.

        Tercatat per Agustus tahun ini, kuota FLPP habis dan BTN bersama Pemerintah akan mengusahakan menambahnya. Hal ini mengingat pada pertengahan tahun 2023 FLPP juga dilakukan penambahan. Namun, pertimbangan tersebut masih dikaji ulang oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR karena akan bergantung pada besarnya nilai penerimaan Negara tahun ini.  

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: