Sejumlah Mitos Terkait Dishwasher, Katanya Boros Listrik?
Dishwasher atau mesin pencuci piring merupakan salah satu inovasi paling menguntungkan bagi masyarakat modern. Namun ternyata hadirnya mesin pencuci piring otomatis belum begitu dilirik oleh masyarakat karena sejumlah mitos yang menyertainya.
President Director Bosch Home Appliances Indonesia, Anil Narula mengatakan bahwa nasib dishwasher seperti halnya mesin cuci. Awalnya dianggap sebagai sesuatu yang boros namun kini berubah menjadi suatu yang hal dapat membuat pekerjaan rumah menjadi lebih efisien.
Baca Juga: Ini Jajaran Peraih Brand Choice Award for Home & Living, Mom & Kids dan Health & Beauty 2024
“Dengan pengembangan teknologi yang terus dilakukan, peralatan dapur seperti dishwasher dapat menjadi solusi inovatif bagi masyarakat modern. Seperti halnya saat mesin cuci pakaian baru diperkenalkan, banyak mitos yang juga dipercaya oleh masyarakat,” ungkapnya, Kamis (01/08/2024).
Teknologi dishwasher sebenarnya membuat penggunanya bisa memprioritaskan tugas lain yang membutuhkan perhatian manual. Hal ini selain dapat meningkatkan efisiensi kerja juga mengurangi beban fisik mereka dalam bekerja namun masyarakat sukar karena sejumlah anggapan negatif terkait barang ini. Berikut adalah beberapa fakta dari manfaat mesin pencuci piring serta mitos-mitos yang “menyertainya”:
-
Mitos 1: Dishwasher membuat biaya listrik melonjak tinggi
Fakta: Mesin pencuci piring modern dirancang untuk efisiensi energi yang dilengkapi dengan siklus pencucian yang optimal dan teknologi pengeringan yang mengurangi konsumsi energi. Dalam jangka panjang, mesin pencuci piring dapat membantu mengurangi biaya listrik rumah tangga.
Dishwasher Bosch misalnya yang didukung dengan mode Eco memungkinkan nilai konsumsi listriknya akan lebih murah lagi. Dalam mode Eco, Dishwasher free-standing compact Bosch Series 6 (SKS68BB008)hanya membutuhkan Rp1.037 atau 0,61 kWh per siklusnya (dengan perkiraan tarif dasar listrik Rp1.700 per kWh). Sebagai perbandingan kalau dihitung dengan 1 kali pencucian setiap harinya, mencuci dengan dishwasher lebih murah dari sebungkus mie instan, sekaleng soda bahkan bayar parkir selama 1 jam.
-
Mitos 2: Dishwasher menggunakan lebih banyak air
Fakta: Mesin pencuci piring modern dirancang untuk menggunakan jumlah air yang tepat untuk setiap siklus pencucian. Dibandingkan dengan mencuci piring secara manual dengan air mengalir dapat menghabiskan lebih banyak air, hingga 40 liter, atau setara 2 galon. Studi Universitas Bonn yang dimuat oleh Choice.com mendapati bahwa untuk mencuci 144 item secara manual memerlukan 100 liter air loh. Jadi lebih hemat kan?
Soal penggunaan air, jumlah air yang dibutuhkan dishwasher Bosch sekitar 8 liter atau sekitar Rp70 (tarif PDAM Rp7.450/m3). Jumlah air yang digunakan ini untuk satu siklus pencucian menggunakan mode Eco di suhu 50 derajat celcius. Kalau dihitung dengan 1 kali pencucian setiap harinya, penggunaan air dan listrik dalam sebulan juga lebih hemat hanya sekitar Rp49 ribu saja.
Bahkan untuk semakin menghemat penggunaan air, Dishwasher Bosch juga dilengkapi teknologi ActiveWater Eco yang hanya menghabiskan sekitar 8 liter saja. Teknologi pembilasan yang inovatif ini memaksimalkan efisiensi dan memastikan pembilasan yang ramah lingkungan dan hasil pencucian terbaik.
-
Mitos 3: Dishwasher hanya cocok untuk alat dapur kecil tertentu
Fakta:Dishwasher dapat menangani berbagai jenis peralatan makan, masak, dan wadah lainnya. Desain pada rak dishwasher dapat yang dapat disesuaikan. Pengguna dapat mengatur ruang dalam mesin untuk memuat berbagai ukuran dan bentuk peralatan makan dengan efisien.
Misalnya pada Dishwasher Bosch Seri 4 dengan lebar 60 cm. Dishwasher ini didukung sistem triple rackmatic, dimana ketinggian keranjang atas dapat dengan mudah disesuaikan hingga 5 cm. Hal tersebut memungkikan dishwasher untuk menampung hingga 100 utensil di satu siklus pencucian. Termasuk wajan, panci, dan peralatan masak bisa dengan sempurna dibersihkan.
-
Mitos 4: Dishwasher tidak membersihkan piring dengan baik
Fakta: Berbagai mesin pencuci piring menawarkan berbagai siklus pencucian, mulai dari siklus ringan untuk piring yang tidak terlalu kotor hingga siklus intensif untuk peralatan masak yang berat dengan hasil bersih dan higienis. Selain itu, dilengkapi dengan teknologi pengeringan yang efisien untuk mengurangi waktu pengeringan dan konsumsi energi.
Untuk tingkat higienis yang maksimal, dishwasher menggunakan air panas yang dapat menghilangkan kuman yang menempel pada piring, panci, dan peralatan dapur lainnya. Suhu panas yang digunakan pun hingga 70 derajat celcius. Dishwasher Bosch bahkan didukung fitur HygienePlus yang bisa membunuh 99,99% virus dan bakteri. Residu bahan kimia sabun pencuci piring pun dipastikan tidak akan tertinggal berkat fitur Aquasensor yang akan mendeteksi kekeruhan air sehingga hasil akhir terjamin bersih sempurna dari kotoran maupun sisa sabun.
-
Mitos 5: Dishwasher membuat kebisingan dalam rumah
Fakta: Mesin pencuci piring modern seperti Bosch dilengkapi dengan teknologi EcoSilence Drive yang memberikan proses pembersihan dengan performa tinggi dengan emisi kebisingan yang rendah. Sebagai peraih predikat Brand No.1 di dunia untuk dishwasher, Bosch melengkapi dishwashernya dengan mesin hemat energi, tanpa sikat yang secara optimal mengurangi suara gesekan. EcoSilence Drive memastikan pengoperasian yang sunyi dan tenang.
Baca Juga: GNA Group Luncurkan Apollo Homes, River View Premium Smart Home Mulai dari Rp900 Jutaan
Nah, itu dia 5 mitos & fakta tentang dishwasher. Selain efisiensi waktu dan pekerjaan, khususnya bagi mereka yang memiliki asisten rumah tangga, penggunaan air dan energi juga menjadi lebih hemat dibandingkan dengan mencuci piring secara manual. Dengan semakin sadarnya masyarakat akan efisiensi dan keberlanjutan, penggunaan dishwasher menjadi solusi yang populer untuk memenuhi kebutuhan harian dapur masa kini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: