84% Pengusaha Gunakan AI, Kunci Transformasi Bisnis di Indonesia
Transformasi digital telah menjadi kunci dalam dunia bisnis saat ini. Kecerdasan Buatan (AI) memainkan peran sentral dalam mendorong perubahan ini. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data dalam skala besar dan belajar dari pola yang kompleks, teknologi artificial intelligence dapat membantu bisnis mengidentifikasi peluang baru dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Berdasarkan survei oleh Gartner, 84% pemimpin bisnis percaya bahwa AI akan menjadi pembeda utama dalam persaingan pasar. Bahkan, studi terbaru dari McKinsey Global Institute menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas karyawan hingga 40 persen, serta berpotensi menghemat biaya perusahaan hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.
Baca Juga: Kembali Luncurkan Program SisBerdaya, DANA Sasar Dua Kategori UMKM
Founder Malang Strudel, Donny Kris (Sam DK), menekankan pentingnya kecerdasan AI dalam pengembangan bisnis. Sam DK menceritakan bahwa sekitar satu tahun yang lalu, ia mendapatkan ide bisnis dengan memanfaatkan platform AI.
"Jadi kira-kira setahun lalu, saat lagi santai di tengah hutan main campervan, iseng-iseng 'chatting' sama AI nanya konsep bisnis baru. Lah kok ternyata AI-nya pintar banget. Saat itu benar-benar di luar ekspektasi, apalagi setahun yang lalu itu masih awal-awal AI lagi booming," ujar Sam DK saat menggelar BIT Corner bertajuk "AI Entrepreneur: Bangun Bisnis Hingga Berkembang Pesat dengan Pemanfaatan AI" lewat Zoom Meeting di Malang kemarin.
Lebih lanjut, Sam DK menjelaskan bahwa saat itu, dirinya mengajak 'ngobrol' platform AI dan akhirnya tercipta produk baru yang diberi nama Brownies Mantan.
"Alhamdulillah, usianya sudah setahun dan booming di Malang. Saat ini, AI makin canggih. Makanya, saya sekalian aja meminta AI ini bikin konsep brand yang lebih detail, bikin jingle, bikin creative campaign, bikin website hingga bikin video iklan," papar dia.
Menurutnya, membangun ide bisnis sebelumnya membutuhkan waktu yang cukup lama dengan biaya yang sangat mahal.
"Tapi saat ini, dengan kecanggihan teknologi, bisa dikerjakan dalam beberapa detik saja. Plus biaya yang murah. Bimsalabim bikin konsep bisnis kayak gosok lampu Aladin," imbuh dia.
Selama ini, lanjutnya, ia mengoptimalkan AI dalam menjalankan bisnisnya. Sebab, dengan adanya AI, tugas-tugas rutin dapat diotomatisasi, sehingga karyawan dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.
"AI dapat membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi proses dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Pebisnis akan tertarik untuk mengetahui bagaimana AI dapat mengurangi waktu dan biaya operasional," kata dia.
Baca Juga: Damping UMKM Awards 2024, Komitmen Danone Indonesia Dorong Pertumbuhan dan Inovasi UMKM Tanah Air
Sam DK telah mengadopsi berbagai aplikasi AI di bisnisnya, seperti analisis data untuk memahami perilaku konsumen dan sistem prediksi permintaan untuk manajemen inventaris. Teknologi ini membantu meningkatkan produktivitas dan membuat keputusan yang lebih informasional.
"AI juga bisa bermanfaat untuk mengakomodasi dan memudahkan pekerjaan hingga produktivitas dari segi marketing, legalitas, hingga finance. Bahkan, di bidang pemasaran, AI dapat membantu dalam segmentasi pasar dan personalisasi kampanye," papar dia.
Menurutnya, meskipun AI dianggap sebagai teknologi tingkat tinggi, AI juga dapat diterapkan di skala UMKM.
Baca Juga: Kunjungi Yogyakarta, Wapres akan Hadiri Pengukuhan KDEKS dan Resmikan Grebeg UMKM Provinsi DIY
"AI dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi operasional dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik dengan biaya yang terjangkau, seperti penggunaan chatbot untuk layanan pelanggan atau analitik sederhana untuk pemasaran," kata dia.
Kecerdasan Buatan (AI) tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi tugas-tugas rutin, tetapi juga berperan krusial dalam menjaga integritas merek. Dengan kemampuannya dalam menganalisis data secara mendalam dan cepat, AI dapat melakukan pengecekan merek secara real-time, mulai dari identifikasi hingga perlindungan merek. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengecekan secara manual, tetapi juga memastikan bahwa merek tetap terlindungi dari tindakan penyalahgunaan.
CEO Mebiso, Hesti Rosa, menjelaskan bahwa teknologi AI dapat membantu berbagai macam kemudahan, termasuk membantu pemilik bisnis mendapatkan perlindungan merek yang lebih efektif dan responsif terhadap ancaman penyalahgunaan merek dagangnya.
"Pada kesempatan ini, kami memberikan pemahaman mengenai pentingnya perlindungan merek. Sebab, di Indonesia, perlindungan merek bersifat first to file, siapa cepat, dia berhak," kata dia.
Hesti menguraikan bahwa dengan adanya teknologi digital, perlindungan merek bisa dilakukan secara real-time melalui platform Mebiso.
"Platform kami menggunakan teknologi AI dan memiliki fitur proteksi merek yang memberikan hasil secara real-time. Pengusaha yang sudah mendaftarkan mereknya bisa menggunakan fitur ini untuk melindungi mereknya dari plagiasi," kata dia.
Setiap pengusaha yang menggunakan fitur ini akan mendapatkan notifikasi langsung melalui WhatsApp dan email ketika ada orang lain yang ingin menggunakan nama yang sama untuk bisnisnya.
"Dengan demikian, pemilik merek yang pertama mendaftarkan bisa melakukan tindakan pencegahan secara langsung," kata dia.
Melalui kegiatan tersebut, Hesti berharap setiap pebisnis memiliki kesadaran untuk segera mendaftarkan dan melindungi mereknya.
Baca Juga: Puluhan Produk UMKM Pupuk Indonesia Grup Tampil di Jember Fashion Carnaval 2024
"Dengan perlindungan merek dagang, pemilik memiliki hak hukum eksklusif untuk menggunakan merek tersebut dan dapat mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran, menjaga integritas dan nilai bisnis mereka," tandas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar