Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5%. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh permintaan domestik, sedangkan Produk Domestik Bruto atau PDB triwulan II 2024 didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Ekspor barang meningkat didorong kenaikan ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama logam dan bijih logam, serta besi baja, ke negara mitra dagang utama, seperti India dan Tiongkok," kata Perry dalam Rapat Dewan Gubernur BI, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Ia menjelaskan, berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh LU Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Perdagangan Besar dan Eceran.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun 2024, BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun Dua Kali
Sementara itu, secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang kuat diprakirakan terjadi di mayoritas wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.
Perry menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan triwulan IV 2024 akan tetap baik, dengan rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3% menjadi 2,7% dari PDB serta kinerja ekspor yang meningkat dengan kenaikan permintaan dari mitra dagang utama.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergitas antara stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: