- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Indonesia Jajaki Potensi Hilirisasi Mineral dengan Negara Afrika di IAF 2024
Pemerintah menjajaki kerjasama dengan negara Afrika dalam hilirisasi industri mineral dalam agenda 2nd Indonesia - Afrika Forum di Bali, Selasa (3/9/2024).
"Saya baru saja mendengar dari Mozambik, dari Zimbabwe, bahwa mereka memiliki banyak mineral, ada dua hal yang ingin kami tawarkan. Yang pertama adalah berbagi pengalaman kami dalam hal itu, dan yang kedua adalah melakukannya sebagai sebuah kemitraan," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana.
Baca Juga: Rapat Perdana di DPR sebagai Menteri ESDM, Bahlil: PNBP Kementerian ESDM Lewati Target
Selain itu, kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika di sektor energi juga mencakup berbagai inisiatif strategis, terutama dengan Kenya, Tanzania, dan Madagaskar.
Indonesia telah menandatangani beberapa MoU dengan Kenya yang meliputi eksplorasi minyak dan gas, ekspolorasi pertambangan, energi terbarukan, serta kerja sama panas bumi.
Untuk Tanzania, kerja sama difokuskan pada eksplorasi perminyakan, pengembangan kapasitas, serta pengembangan sumber daya energi.
Sementara itu, Madagaskar dalam hal ini bekerja sama dengan PT TIMAH untuk eksplorasi chrome dan berencana memperluas ke sektor energi terbarukan. Kolaborasi B2B juga dilakukan dengan beberapa perusahaan Indonesia, seperti PT Wijaya Karya dan PT LEN Energy, yang terlibat dalam proyek-proyek pembangkit listrik di Afrika.
Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut RUU EBET Siap Disahkan Sebelum Ganti Presiden
Dadan menegaskan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dan menjalin kemitraan yang lebih erat dengan negara-negara Afrika dalam jangka waktu panjang sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.
"Untuk beberapa hal kita berbagi tantangan dan juga peluang yang sama, kita bisa saling melengkapi," sambungnya.
Pada kesempatan ini, Dadan menyinggung keberhasilan Indonesia dalam pengembangan biodiesel sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Ia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini telah mencampurkan 35% biodiesel ke dalam bahan bakar diesel, dan sedang mempersiapkan peningkatan hingga 40% pada tahun depan.
Baca Juga: Gratis! Kementerian ESDM Konversi 1.000 Unit Sepeda Motor Listrik
"Kami telah berhasil mengimplementasikan substitusi solar dengan biodiesel kami, dengan bahan bakar berbasis minyak kelapa sawit. Tahun ini, kami mencampurkan 35% biodiesel ke dalam bahan bakar diesel," ujarnya.
Dalam upaya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, Dadan menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang merevisi sejumlah regulasi, termasuk undang-undang tentang energi terbarukan, dan memperluas kerjasama dengan negara-negara maju.
Baca Juga: Di AZEC 2nd, Menteri ESDM Tekankan Kolaborasi Internasional untuk Emisi Nol Bersih
"Kami mulai bekerja sama dengan banyak negara maju, berdasarkan pengalaman kami, setidaknya ada dua masalah, yaitu teknologi dan pembiayaan. Inilah yang harus kita kerjasamakan, khususnya dengan negara-negara maju," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar