Penting, Game Online Ajarkan Keterampilan Kerja Sama yang Baik dan Komunikasi dalam Tim
Sebagai keterampilan digital, game online meningkatkan interaksi dan kolaborasi digital. Banyak game online membutuhkan keterampilan kerja sama dan komunikasi yang baik dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.
”Game online juga berfungsi untuk mengembangkan keterampilan teknis,” tutur dosen tetap Sosiologi Universitas Paramadina Jakarta Septa Dinata dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Kamis (26/9).
Mengusung tema ”Tips dan Trik Raih Cuan Melalui Game”, diskusi online yang diikuti siswa dan tenaga kependidikan sebagai peserta itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.
Game online, menurut Septa, dapat meningkatkan keterampilan manajemen waktu. ”Menyeimbangkan waktu antara bermain game, belajar, dan respons terhadap interaksi sosial dalam game. Keterampilan ini penting dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan,” jelasnya dalam diskusi yang dipandu moderator Alfiathul Firdha.
Selain itu, lanjut Septa, game online bermanfaat untuk melatih memecahkan masalah dan analisis data. Game seringkali menghadirkan tantangan yang memerlukan pemikiran strategis dan pemecahan masalah yang kreatif.
”Gamer mempelajari cara menganalisis statistik dan data dalam game untuk meningkatkan performa mereka, yang juga relevan dalam konteks bisnis dan penelitian,” imbuh Septa Dinata.
Septa menambahkan, game online kini sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di tingkat internasional, atau dikenal dengan sebutan e-Sports. Berpartisipasi dalam turnamen game kompetitif bisa mendapatkan hadiah uang.
”Ada pula platform game yang secara langsung menyediakan hadiah uang untuk pemenang yang memainkan game tertentu. Penghasilan didapatkan berdasarkan kemampuan, meningkatkan keterampilan bermain untuk berkompetisi di tingkat profesional,” tutur Septa Dinata di hadapan siswa yang mengikuti acara diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Baca Juga: Tebar Inspirasi Bisnis, Ini Kisah Gen Z Hobi Main Game Jadi Wirausaha
Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Darmasraya kali ini, yakni: UPT SMPN 1 Tiumang, UPT SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Sungai Rumbai, UPT SMPN 2 dan SMPN 3 Koto Salak, UPT SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, dan SMPN 4 Koto Baru, UPT SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Koto Besar, UPT SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 dan SMPN 4 Timpeh, UPT SMPN 4 dan SMPN 5 Pulau Punjung, UPT SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Sitiung, serta UPT SMP 1 Padang Laweh.
Dari sudut pandang berbeda, praktisi IT Mahir Institute Partner Ardiansyah meminta pengguna digital agar berhati-hati dan waspada saat berada di ruang digital, termasuk pada saat memainkan game.
”Amankan perangkat digital, identitas digital, waspadai penipuan digital, rekam jejak digital, dan pahami fitur aturannya. Hindari perundungan dan ujaran kebencian di media digital,” pesan Ardiansyah.
Sementara, Kepala Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya Reswita, menyebut adanya peluang dan tantangan yang dimiliki generasi digital dalam mengarungi dunia digital.
”Kelebihan era digital, memudahkan tenaga pendidik dan anak didik serta memperkaya materi pembelajaran. Kekurangannya, banyak informasi yang tidak valid dan hoaks, yang dapat menimbulkan masalah hukum dan sosial,” jelas Reswita.
Untuk diketahui, nobar webinar seperti digelar di Kabupaten Dharmasraya, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Baca Juga: Indonesia Game Experience (IGX) 2024: Festival Gaming Terbesar di Indonesia
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: