Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah global, dengan pencapaian peringkat ketiga di dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi. Potensi besar ini dibahas dalam Simposium Keuangan dan Ekonomi Syariah yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) di Hotel Kartika Chandra, Kamis (26/9/2024), dengan tema Penguatan Inklusi Keuangan Syariah Menuju Indonesia Emas.
Ketua Umum Forjukafi, Wahyu Muryadi, menekankan pentingnya memaksimalkan potensi ekonomi syariah di Indonesia, khususnya dalam penguatan inklusi keuangan syariah yang berperan penting dalam ekosistem industri halal dan keuangan syariah. "Ekosistem ekonomi syariah, termasuk industri keuangan syariah, sangat penting dalam mendukung target Indonesia Emas 2045," kata Wahyu.
Baca Juga: Mengupas Perkembangan dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga turut hadir, bersama sejumlah tokoh keuangan syariah yang membahas peran pasar modal, perbankan, dan pengelolaan haji dalam mempercepat inklusi keuangan syariah.
Simposium ini terdiri dari dua sesi diskusi panel. Sesi pertama bertema "Optimalisasi Pasar Modal dan Perbankan dalam Percepatan Inklusi Keuangan Syariah", menghadirkan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Rifki Ismal, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdulloh, dan Co-Founder & CEO Shafiq Kevin Syahrizal.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Dorong Kontribusi Ekonomi Syariah dalam Pengembangan Ekonomi Hijau
Sesi kedua mengangkat tema "Tantangan dan Peluang Pengelolaan Haji", dengan narasumber dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Dr. Sulistyowati, ME, WMI, CFP, Consumer Finance Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatna Budi, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Irfan Syauqi Beik.
Acara ini didukung oleh sejumlah lembaga, termasuk PT Pertamina, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), PT Hutama Karya, Yayasan Amaliah Astra, PT Semen Indonesia, dan PT Jasa Raharja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: