Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kebakaran Terjadi di Pabrik Asam Sulfat Smelter PTFI Gresik, Tidak Ada Korban Jiwa

        Kebakaran Terjadi di Pabrik Asam Sulfat Smelter PTFI Gresik, Tidak Ada Korban Jiwa Kredit Foto: Antara/Fauzan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebuah kebakaran terjadi di pabrik asam sulfat smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan ekonomi khusus (KEK) Gresik pada Senin sore, pukul 17.45 WIB. Menurut keterangan resmi dari Katri Krisnati, VP Corporate Communications PTFI, tim tanggap darurat segera bergerak untuk memadamkan api. Saat ini, upaya pemadaman masih berlangsung.

        Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan keselamatan karyawan menjadi prioritas utama perusahaan. “Keselamatan para karyawan merupakan prioritas kami,” ujar Katri Krisnati dalam pernyataan tertulisnya.

        Kebakaran ini terjadi beberapa minggu setelah peresmian produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik. Acara peresmian tersebut digelar pada 23 September 2024 dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

        Smelter ini disebut sebagai yang terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga mencapai 1,7 juta ton per tahun. Bersama dengan smelter pertama yang dikelola PT Smelting, total kapasitas pemurnian tembaga mencapai 3 juta ton per tahun. Selain tembaga, fasilitas ini juga akan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak setiap tahunnya.

        Sebelumnya, PTFI mengungkapkan bahwa mulai bulan depan akan memulai produksi emas dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang menjadi bagian dari smelter ini. Diperkirakan, pabrik tersebut akan menghasilkan antara 50 hingga 60 ton emas per tahun.

        Proyek smelter ini sendiri menempati lahan seluas 104 hektar dengan total nilai investasi kumulatif sebesar US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.

        Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: