- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Bumi Suksesindo Sukses Transplantasi 4.000 Terumbu Karang di GWD Banyuwangi
PT Bumi Suksesindo (BSI) selaku operator Tambang Tujuh Bukit, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya (TJSL) ikut berkontribusi dalam transplantasi terumbu karang di Grand Watu Dodol yang berlokasi di Banyuwangi.
Environmental Compliance BSI, Regy kurniawan menjelaskan keikutsertaan BSI dalam menumbuhkan kembali terumbu karang yang banyak rusak di lokasi tersebut berlangsung sejak tahun 2023. Di fase pertama ini BSI menanam sebanyak 1.500 terumbu karang.
"(Transplantasi) terumbu karang itu kan memang jadi salah satu agenda (BSI) di peringatan Hari Lingkungan Hidup. Jadi di tahun 2023, salah satu kegiatannya dari beberapa kegiatan yang lain itu adalah ya itu, transplantasi terumbu karang," kata Regi kepada Warta Ekonomi di Banyuwangi, Kamis (24/10/2024).
Namun setelah melewati evaluasi, BSI kata Regi di tahun ini telah meningkat jumlah transplantasinya mencapai 2.500 terumbu karang. Sehingga total terumbu karang yang telah ditransplantasi BSI di lokasi ini mencapai 4.000 terumbu karang.
Baca Juga: BSI Dukung Usaha Masyarakat Pedesaan di Aceh Tembus Pasar Global
Dukungan BSI pada transplantasi terumbu karang di GWD menambah jumlah stakeholder yang sebelumnya juga ikut serta dalam program yang sama. Dari pantau Warta Ekonomi, terumbu karang di wilayah ini berhasil ditumbuhkembangkan dengan sangat baik, sehingga tak hanya melestarikan ekosistem laut tapi juga mampu menyedot animo kunjungan wisatawan.
GWD kini pun tersolek pesonanya sebagai kawasan yang diburu untuk snorkeling, menikmati terumbu karang yang tak jauh dari bibir pantai.
”Jadi kehadiran BSI di situ itu dalam artian ya menambah jumlah tumbuh karang di-replanting terus juga karena nantinya bagus masyarakat juga jadi rame gitu. Sekarang masyarakat bnayk yang full fokus ke Pariwisata aja jadi mereka lebih sustain (pendapatannya)," sambung Regi.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi Abdul Azis menyampaikan bahwa terumbu karang di daerah tersebut rusak akibat ilegal fishing yang marak terjadi menggunakan bahan peledak.
Pada tahun 2015, dengan pengaruhnya di daerah tersebut dirinya mengajak masyarakat yang sebelumnya melakukan tindakan tak ramah lingkungan itu untuk mengelola kawasan tersebut menjadi lokasi pariwisata. Langkah awalnya melakukan transplantasi terumbu karang.
Baca Juga: Jamin Subsidi Masyarakat Kelas Bawah, Prabowo: Itu Bisa Kita Lakukan
"Susah untuk meyakinkan bahwa pariwisata ini bisa memberikan lapangan pekerjaan dan bisa cukup untuk menafkahi keluarganya. Jadi susah waktu itu ya. Jadi saya selama 3 tahun itu Saya dimusuhi, enggak diterima ini. Tapi setelah ini jadi, baru mereka sadar. Bahkan dulu yang menganggap saya gila, sekarang sudah bergabung gitu," ungkap Abdul Aziz.
Dengan jeri payahnya itu, Abdul Aziz menerangkan bahwa di Grand Watu Dodol telah menyerap hingga 200 lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal setempat.
"Sekarang, disini sudah 200 orang. 200 nelayan yang sudah, sampai kalau sabtu minggu besok ini. Sampai kekurangan guide dan kapal disini. Ini sudah perputaran ekonomi sangat luar biasa. Pemuda-pemuda dulu yang sering minum, sekarang sudah saya rangkul semua," tutup Aziz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: