Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Bersih Merosot Tajam, Investor Ramai-ramai Jual Saham Gudang Garam!

        Laba Bersih Merosot Tajam, Investor Ramai-ramai Jual Saham Gudang Garam! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan signifikan sebesar 4,2%, amblas 625 poin menjadi Rp14.250 per lembar pada perdagangan hari ini. Saham perseroan, yang sempat menyentuh titik terendah di Rp14.225 per lembar, menambah tren penurunan harga sejak pembukaan perdagangan. Volume perdagangan mencapai 1,5 juta lembar saham, dengan transaksi sebanyak 2.157 kali.

        Penurunan harga saham ini merespon laporan keuangan Gudang Garam yang menunjukkan penurunan laba bersih sebesar 77,7% hingga kuartal ketiga 2024. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp992,20 miliar, jauh di bawah periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp4,45 triliun.

        Baca Juga: Rontok Parah! Laba Gudang Garam Jatuh Hingga di Bawah Rp1 Triliun di Kuartal III 2024

        Tekanan pada sektor industri rokok terus memberikan dampak negatif pada kinerja perusahaan, yang mencatat penurunan pendapatan sebesar 9,6% menjadi Rp73,89 triliun dari Rp81,74 triliun pada tahun sebelumnya.

        Baca Juga: Gudang Garam Guyur Dana Ratusan Miliar Buat Bisnis Bandara, Apa Tujuannya?

        Beban pokok pendapatan Gudang Garam turun 5,35% menjadi Rp66,57 triliun dari Rp70,33 triliun, namun langkah ini tidak mampu menopang laba bruto yang justru anjlok 35,85% ke Rp7,32 triliun. Laba usaha Gudang Garam juga mengalami kontraksi besar, jatuh 70,76% menjadi Rp1,81 triliun, sementara laba sebelum pajak terkoreksi tajam sebesar 76,17% menjadi Rp1,37 triliun.

        Selain itu, laporan keuangan Gudang Garam memperlihatkan penurunan total liabilitas sebesar 24,98% menjadi Rp23,69 triliun per akhir September 2024, dari Rp31,58 triliun pada akhir tahun lalu. Total aset perusahaan juga mengalami kontraksi 7,47% menjadi Rp85,54 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: