Presiden Prabowo Canangkan Perluasan Lahan Tani, Industri Asuransi Siap Jamin Perlindungan Petani
Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas lahan tani menjadi 4 juta hektar demi memperkuat ketahanan pangan nasional mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Program ini mencakup tujuh komoditas utama, termasuk padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun. Perluasan lahan tani juga didukung oleh program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dikelola oleh Kementerian Pertanian guna melindungi petani dari risiko gagal panen akibat bencana alam dan kondisi merugikan lainnya.
“Asuransi ini memberikan kompensasi finansial kepada petani yang mengalami kerugian akibat bencana alam atau kejadian yang merugikan lainnya, seperti banjir, kekeringan, atau hama,” ujar Septradi, Anggota Dewan Pembina Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI) di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Dia juga menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) sedang menyesuaikan mekanisme asuransi untuk komoditas lain yang berisiko, seperti kedelai dan jagung.
Baca Juga: Mentan Beberkan Lima Program Khusus untuk Naikkan PDB Pertanian
Septradi menjelaskan bahwa lahan tani seluas 4 juta hektar akan tersebar di beberapa wilayah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Merauke di Papua Selatan. “Fokus utama dari ekspansi ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan tujuh komoditas penting,” tambahnya.
Kementan juga menyatakan bahwa perluasan lahan tani ini bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan, mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat perekonomian desa dan sektor pertanian. Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, dan sektor swasta.
“Perluasan lahan tani ini juga harus dibarengi dengan kesiapan unsur-unsur pendukung lain seperti bibit, pupuk, dan petani yang menggarap,” tandas Septradi.
Baca Juga: Selain Tidak Dijamin Asuransi, Ini Syarat Lain Hapus Utang Macet UMKM oleh Pemerintah
Terkait cuaca yang kerap tidak menentu, Septradi menyebut bahwa perubahan iklim menjadi tantangan besar dalam sektor pertanian, mengakibatkan fenomena seperti kekeringan panjang dan banjir yang merusak tanaman. “Perlindungan terhadap petani melalui asuransi pertanian menjadi penting agar petani dapat mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan panen,” ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Andy Samuel, menyatakan kesiapan Jasindo untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah melalui layanan asuransi. “Jasindo sudah memiliki pengalaman selama beberapa tahun dalam memberikan perlindungan kepada petani padi dan peternak sapi,” kata Andy. Ia menambahkan bahwa Jasindo siap memperluas layanan asuransi kepada komoditas lain sesuai dengan kebutuhan program pemerintah.
“Kami sebagai perusahaan BUMN siap mendukung semua program yang dicanangkan pemerintah yang sesuai dengan core bisnis perusahaan,” tutup Andy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri