- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Agronomi
Ratusan Tahun Menyejahterakan Petani, Industri Sawit Diharapkan Patuh Sertifikasi ISPO
Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kebun sawit adalah aset negara yang harus dijaga dengan ketat. Pernyataan tersebut pun disambut baik oleh beberapa pihak, salah satunya Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (POPSI).
Dilansir dari IDX Channel, Selasa (7/1/2025), Sekretaris Jenderal (Sekjen) POPSI, Hendra Purba, menilai jika sawit telah menjadi komoditas utama dalam menyokong perekonomian daerah dan negara. Di sisi lain, perkebunan sawit dianggap merupakan langkah strategis untuk melindungi potensi sumber ekonomi yang hingga saat ini masih mendapatkan diskriminasi dari negara lain.
Baca Juga: SPKS: Petani Mandiri Masih Diabaikan dalam Usaha Mendongkrak Produktivitas Sawit
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa pihaknya mendukung 100% langkah presiden dalam melawan diskriminasi dan sentiment negatif kelapa sawit oleh Uni Eropa.
“Selama ratusan tahun sebagai pendorong ekonomi daerah mensejahterakan petani. Saat ini merupakan penyumbang (aset ekonomi) terbesar bagi bangsa kita sendiri,” ujar Hendra.
Dikatakan olehnya, sawit dianggap oleh sebagian kalangan sebagai “emas hijau” yang memberi kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia. baik dari sektor ekspor, hingga pemberdayaan masyarakat, khususnya petani atau pekebun. Kendati demikian, sawit masih perlu memperbaiki tata kelolanya terkait keberlanjutan dan dampak lingkungan.
“Kedepannya harus selalu update dan memperkuat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Selanjutnya, bagaimana tata kelola sawit kita ini dikelola betul-betul sesuai aturan sesuai regulasi yang sudah dibuat,” ucapnya.
Lebih lanjut, pemerintah bersama dengan para pelaku di industri sawit hingga saat ini berupaya untuk meyakinkan publik dan dunia bahwa langkah-langkah perbaikan untuk sawit berkelanjutan terus diambil.
Meskipun Hendra tidak memungkiri bahwa tantangan untuk mencapai industri sawit yang benar-benar ramah lingkungan masih jauh dari kata selesai, namun pihak terkait bisa membuat kebijakan yang memperkuat regulasi serta mendorong keberlanjutan yang menjadi fokus utama industri tersebut.
Baca Juga: Presiden ASAE: Kemampuan Diplomasi Kampanye Positif Sawit Harus Terus Dilakukan
“Dalam 100 tahun perjalanan industri sawit, ketegasan Presiden Prabowo Subianto dan dukungan dari para pelaku industri memang penting, namun perspektif yang lebih luas juga harus dipertimbangkan. Sawit bisa terus menjadi aset perekonomian yang berkelanjutan jika tata kelola yang lebih transparan dan ramah lingkungan bisa diterapkan secara konsisten,” kata Hendra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement