Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Sebut Periode Prabowo Masa Kejayaan Petani: Seluruh Permintaan Dipenuhi

Mentan Sebut Periode Prabowo Masa Kejayaan Petani: Seluruh Permintaan Dipenuhi Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan periode ini merupakan puncak atau masa kejayaan petani dalam pertemuan strategis dengan Presiden Prabowo Subianto di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (3/2/2025).

Pasalnya menurut Mentan Amran, Presiden Prabowo mengentaskan berbagai masalah yang kerap menerpa petani yang menyebabkan produktivitas terhambat. Hal tersebut diselesaikan Presiden melalui kebijakannya, karenanya dirinya berterimakasih mewakili para petani.

Baca Juga: Jalankan Instruksi Prabowo Perkuat Lumbung Pangan, TNI AD Bergerak Kelola Lahan Tidur!

"Inilah puncak petani, mewakili petani indonesia, mengucapkan terima kasih Bapak Presiden. Seluruh permintaan Bapak sudah penuhi. Mulai pupuk dengan birokrasinya sudah selesai, sudah bapak tangani. PPL (penyuluh pertanian lapangan) Bapak sudah tangani. Irigasi, Bapak sudah tangani. Yang dulu menghambat untuk peningkatan produksi," ungkapnya, dikutip Senin (3/2).

Dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Januari hingga Maret 2025 diproyeksikan akan meningkat 52,32% (2,98 juta ton) menjadi 8,67 juta ton dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 5,69 juta ton.

"Dan Alhamdulillah hari ini, sesuai BPS produksi menunjukkan hasil yang luar biasa. Itu sesuai BPS," ucapnya.

Dalam data BPS, realisasi produksi padi pada Desember 2024 mencapai 2 juta ton gabah kering giling (GKG), lebih tinggi dibanding dengan Desember 2023 atau sebesar 1,97 juta ton GKG, sehingga total produksi padi sepanjang 2024 atau angka tetap sebanyak 53,14 juta ton GKG.

Dibanding tahun 2023, produksi tersebut mengalami penurunan 0,84 juta ton GKG yang disumbang oleh penurunan produksi sepanjang Januari sampai dengan April, namun penurunan dapat dikompensasi oleh kenaikan produksi sepanjang Mei sampai dengan Agustus dan juga September sampai dengan Desember 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: