Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar Risk-Off setelah Trump Menangi Pemilu AS, Mirae Asset: Prioritas Saat Ini adalah Stabilitas

        Pasar Risk-Off setelah Trump Menangi Pemilu AS, Mirae Asset: Prioritas Saat Ini adalah Stabilitas Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS memicu sentimen risk-off di pasar keuangan global, termasuk Indonesia. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat adanya peningkatan ketidakpastian akibat perubahan kebijakan AS di bidang perdagangan internasional dan perpajakan, yang berpotensi menekan pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

        Rizkia Darmawan, Analyst Research Mirae Asset, menyampaikan bahwa sentimen penghindaran risiko akibat kemenangan Trump telah berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang mengalami koreksi signifikan selama dua hari berturut-turut. 

        IHSG tercatat turun masing-masing 1,4% dan 1,9%, dengan total koreksi 3,3%. Selain itu, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih selama empat hari terakhir, dengan total nilai mencapai Rp 6,5 triliun.

        “Perekonomian Indonesia menunjukkan stabilitas dan ketahanan meskipun berada dalam rezim suku bunga yang tinggi,” ujar Darma dalam paparan di Media Day Mirae Asset bertajuk "Market Pulse 2024: U.S. Election, Commodities, and Mutual Fund Growth Opportunities" pada 12 November 2024.

        Baca Juga: Wall Street Anjlok, Euforia Kemenangan Trump Pudar

        Darma mengingatkan investor untuk mempertimbangkan perubahan ini dalam strategi investasi mereka, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global. “Kebijakan Trump sebelumnya, seperti tarif impor tinggi dan rencana deportasi besar-besaran, berpotensi meningkatkan tekanan inflasi. Hal ini kemungkinan besar akan menghambat pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve di 2025, sehingga menjaga suku bunga tetap ketat,” jelasnya.

        Dalam jangka pendek, arus keluar dana asing diperkirakan akan terus membebani IHSG. Namun, Darma optimis pasar Indonesia akan diuntungkan jika aliran keluar dana mereda, berkat daya beli masyarakat yang resilient. “Jika arus keluar mereda, pasar Indonesia akan kembali menunjukkan kekuatannya,” ungkap Darma.

        Darma juga menyoroti kondisi pasar komoditas Indonesia yang menghadapi tantangan dan peluang di tengah fluktuasi global. Penurunan harga komoditas berdampak pada sektor energi dan logam dasar, terutama minyak mentah dan bahan kimia. “Fluktuasi harga komoditas dapat dimanfaatkan untuk transaksi jangka pendek pada saham-saham komoditas,” tambahnya.

        Baca Juga: Euforia Investor akan Kemenangan Trump: Dow Jones dan Bitcoin Cetak Rekor!

        Sektor logam dasar seperti nikel dan tembaga terus menunjukkan potensi positif berkat perannya dalam produksi baterai kendaraan listrik, terutama di Asia Tenggara. Darma memprediksi bahwa harga minyak mentah akan terus tertekan hingga akhir tahun, mempengaruhi pendapatan sektor energi dalam negeri.

        Di tengah ketidakpastian pasar, Francisca Gerungan, Head of Fund Services Mirae Asset, menyarankan investor untuk memanfaatkan fasilitas switching antar reksa dana guna mengoptimalkan portofolio investasi. “Investor bisa memanfaatkan fitur NAVI dengan bebas biaya switching hingga akhir tahun, untuk alih portofolio antar reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi yang sama,” ujar Francisca.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: