PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memacu peningkatan dana murah dengan melakukan berbagai kerjasama dan menggandeng institusi pendidikan salah satunya Univeritas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Kerjasama dengan UPN Veteran Yogyakarta dituangkan dalam penandatangan Nota Kesepahaman terkait Penyediaan Penggunaan Jasa dan Layanan Perbankan serta Dukungan untuk Pengembangan Civitas Akademika serta berbagai kerja sama lainnya.
”Kerjasama dengan UPN Veteran Yogyakarta ini merupakan kelanjutan dari sinergi yang telah dilakukan dengan BTN sebelumnya. Kami berharap kerjasama ini bisa terus ditingkatkan dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak,” jelas Direktur Distribution & Institusional Funding BTN Jasmin, usai seremoni penandatangan MOU antara BTN dan UPN Veteran Yogyakarta serta Kuliah Umum di Yogyakarta, Kamis (14/11/2024).
Jasmin mengungkapkan, kerjasama dengan UPN Veteran Yogyakarta ini selain untuk meningkatkan transaksi perbankan, juga dalam rangka menggenjot perolehan dana murah. Saat ini kerjasama yang telah dilakukan dengan UPN Veteran antara lain pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan, pembayaran uang kuliah melalui fasilitas perbankan Host to Host (H2H) serta layanan transaksi keuangan melalui Cash Management System (CMS).
Baca Juga: BTN Mau Akuisisi Bank Lagi, Tapi Dirut Belum Sebut Nama
“Dengan kerjasama ini, kami juga menyediakan kesempatan magang untuk mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta di BTN dan juga program Learning, Advisory and Research HFC BTN. Para civitas akademika UPN Veteran Yogyakarta juga dapat memperoleh fasilitas kredit seperti KPR Subsidi ataupun KPR Nonsubsidi,” tegas Jasmin.
Di sisi lain, Jasmin dalam kuliah umumnya di hadapan ratusan mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta memaparkan, perkembangan teknologi informasi yang cepat telah membawa kehidupan masyarakat dunia memasuki era baru yang sering disebut era revolusi industri 4.0. Era ini ditandai dengan berkembangnya berbagai inovasi teknologi seperti Cloud Computing, Artificial Intelligence (AI). Pemanfaatan berbagai teknologi tersebut di bidang layanan keuangan telah membawa perubahan yang signifikan pada industri perbankan.
Melihat fenomena tersebut, lanjut Jasmin, BTN mempunyai komitmen untuk menjadikan BTN Digital sebagai One Stop Financial Solution. Saat ini dalam era transformasi digital untuk memudahkan transaksi perbankan BTN telah memiliki aplikasi Superapps BTN Mobile.
Dalam aplikasi BTN Mobile ini juga menghadirkan banyak aplikasi turunan sesuai kebutuhan masyarakat antara lain BTN Properti, BTN Smart Residence, Bale by BTN, BTN Merchant, dan BTN Rumah Murah. “Dengan transformasi digital yang kami lakukan diharapkan bisa menghasilkan fee based income, sustainable funding, dan leverage digital ecosystem,” terangnya.
Jasmin mengaku, transformasi digital yang dilakukan BTN telah menghasilkan pencapaian positif bagi kinerja perseroan. Hingga September 2024 pengguna BTN Mobile telah mencapai 1,9 juta user dengan jumlah transaksi sebanyak 4,1 juta transaksi senilai sekitar Rp60,1 triliun. Sedangkan BTN Properti saat ini memiliki member sebanyak 670.000 anggota dengan jumlah visitor sebanyak 39,9 juta.
Dengan perkembangan digital yang cukup masif tersebut, Jasmin mengajak para mahasiswa untuk memiliki sedikitnya lima soft skill di era digital antara lain Creative & Innovative Mindset, Judgment & Decision-Making, Emotional & Social Intelligence, Cognitive Flexibility, Digital Literacy & Computational Thinking untuk mampu bersaing di era digital.
Baca Juga: Fokus Bidik Dana Murah, BTN Optimistis Pertumbuhan DPK di Atas Industri
“Lima soft skill ini harus dimiliki jika ingin sukses di era digital ditambah dengan mengembangkan mindset sebagai seorang leader yang memiliki growth mindset seperti tidak mudah menyerah, menjadikan kesalahan sebagai pembelajaran dan selalu berlatih untuk memperbaiki diri,” pungkas Jasmin.
Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Efendi, M.Si, mengutarakan, perubahan zaman juga berdampak pada perubahan di bidang pemasaran. Perubahan perilaku konsumen karena proses mencari informasi, mempertimbangkan dan memutuskan menggunakan sebuah produk tersedia di gawai. "Pandemi Covid-19 mempercepat transisi teknologi digital. Perilaku konsumen di era digital berkembang snagat cepat," ujarnya.
Irhas mengatakan, perubahan perilaku ini sejalan dengan teori kognitif di mana proses pengambilan keputusan didasari atas sebuah keyakinan akan manfaat sebuah produk, hingga menyukai, berminat dan memutuskan membelinya. Sebuah aplikasi dikatakan bermanfaat apabila bisa mendorong minat. "Pesan kepada BTN, banyak riset yang menunjukkan bahwa kemudahaan dan pemanfaatan itu menjadi faktor penting untuk mendorong para konsumen memutuskan untuk menggunakannya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman