Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan lonjakan komitmen investasi Apple Inc ke Indonesia.
Rosan menyampaikan, perusahaan teknologi papan atas asal Amerika Serikat itu tengah menyiapkan komitmen investasi US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 15,9 triliun.
Baca Juga: Insentif Mobil Hybrid Kemungkinan Akan Dikucurkan Awal 2025, Dalam Bentuk Apa?
Pemerintah Indonesia, katanya, segera mendapatkan komitmen resmi secara tertulis dari Apple, setidaknya dalam satu pekan ke depan. Angka investasi ini melonjak 10 kali lipat, dibandingkan rencana awal sebesar US$ 100 juta, yang disampaikan beberapa pekan lalu.
"Kita sudah bicara, dan insyaallah mereka (Apple) untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis. Saya minta dari mereka investasi US$1 miliar untuk tahap pertama," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (4/12).
Rosan mengatakan sejauh ini penanaman modal Apple di Indonesia cenderung kecil, realisasi hingga saat ini Rp 1,7 triliun berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Karenanya, BKPM bersama Kemenperin meminta Apple agar berinvestasi lebih besar, khususnya demi mendorong meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 40%.
"Saya juga berkomunikasi dengan Kemenperin bahwa investasinya harus lebih besar, dibandingkan di negara-negara seperti Vietnam. Ini karena mereka kan juga mengambil asas manfaat dengan penjualan iPhone sebelumnya," ujar Rosan.
Namun Rosan tidak merinci lebih lanjut rencana komitmen investasi baru tahap pertama Apple tersebut, ia memastikan pemerintah akan mendapat komitmen dalam satu pekan ke depan, untuk kemudian diserahkan kepada Kemenperin.
Di hadapan anggota DPR, , Rosan mengungkap investasi Apple merupakan hal penting untuk menjaga asas keadilan, selama ini menurutnya, Apple telah banyak mengambil manfaat dari penjualan teknologi di Tanah Air.
"Investasi di sini dong, ciptakan lapangan pekerjaan juga di sini. Juga, yang paling penting bagaimana global value chain-nya, rantai pasoknya juga pindah investasi di kita. Karena, biasanya kalau sudah satu pindah, itu akan memberikan trigger atau trickle down effect kepada supplier-nya untuk investasi di Indonesia juga," papar Rosan.
Diketahui, pemerintah meminta Apple untuk berinvestasi minimal US$ 1 miliar (Rp 16 triliun) jika ingin menjual iPhone 16 di Indonesia. Hingga saat ini, Apple tidak diizinkan menjual iPhone 16 di Indonesia, karena belum memenuhi syarat konten lokal.
Apple pun sebelumnya telah mengajukan proposal investasi sebesar US$ 100 juta, yang kemudian ditolak oleh pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: