Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        RUPSLB Merdeka Battery (MBMA) Setujui Rencana Penambahan Modal, Ini Alasannya

        RUPSLB Merdeka Battery (MBMA) Setujui Rencana Penambahan Modal, Ini Alasannya Kredit Foto: MBMA
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) secara sah menyetujui rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement).

        Menurut Corporate Secretary PT Merdeka Battery Materials Tbk, Deny Greviartana Wijaya, dana segar yang diperoleh dari penambahan modal akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan membiayai ekspansi bisnis. 

        Deny menyebut, penambahan modal ini diharapkan dapat semakin memperkuat kinerja manajemen Perseroan dalam mencapai target bisnis setelah menyetujui perubahan susunan anggota Direksi perseroan berdasarkan hasil RUPSLB di Jakarta, Jumat (6/12/2024) kemarin.

        Baca Juga: Emiten Tambang Gas Alam (MTFN) Berhasil Pangkas Rugi hingga 91% pada 2023, Ini Rahasianya!

        Sementara susunan anggota Direksi Perseroan yakni, Presiden Direktur, Teddy Nuryanto Oetomo, Wakil Presiden Direktur , Jason Laurence Greive, Direktur, Titien Supeno dan Direktur, Anthony Kartono Tan. 

        Deny juga menyebutkan, keputusan lain dari RUPSLB tersebut adalah menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham. Dana hasil initial public offering (IPO) yang dilakukan pada April 2023 tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.

        “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” terang Deny dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Sabtu (7/12/2024)

        Lebih lanjut, ia menjelaskan, MBMA saat ini berada dalam fase ekspansi untuk mendorong pertumbuhan kinerja. Menurut laporan keuangan kuartalan dan tahun berjalan yang belum diaudit, perusahaan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 58% menjadi US$1,378 miliar hingga akhir kuartal III 2024.

        Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA juga telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 12,5% saham PT Meiming New Energy Material (PT Meiming).

        PT Meiming saat ini tengah melaksanakan commissioning pabrik HPAL (High Pressure Acid Leach) berkapasitas 25.000 ton per tahun yang berlokasi di Kawasan Industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

        Proses commissioning pabrik HPAL PT Meiming saat ini masih memanfaatkan fasilitas FPP (Feed Preparation Plant) yang ada di IMIP. Nantinya, pabrik HPAL akan beralih memanfaatkan fasilitas FPP di tambang nikel milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), setelah selesai dibangun pada pertengahan 2025 mendatang.

        Proyek-proyek strategis lain juga memperlihatkan kemajuan yang positif. Pada kuartal III 2024, proses commissioning pabrik asam sulfat (Acid, Iron, Metals atau AIM) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) terus berjalan dengan sukses.

        Commissioning Train 1 telah menghasilkan 77.555 ton asam sulfat, sementara Train 2 telah berhasil menjalani commissioning pada bulan September 2024 dan menghasilkan 4.478 ton asam sulfat. Selain itu, pembangunan pabrik katoda tembaga juga memasuki tahap akhir.

        Baca Juga: Merdeka Battery Materials (MBMA) Suntik Dana Rp3,16 Triliun ke MTI

        Beberapa bagian dan peralatan produksi telah mulai memasuki fase commissioning selama kuartal ini. Selain itu, hingga akhir kuartal ketiga, pembangunan pabrik HPAL PT ESG New Energy Material (PT ESG) telah rampung 85%.

        Commissioning untuk Train A dengan kapasitas 20.000 ton perr tahun ditargetkan dapat dimulai pada akhir 2024, sementara Train B yang akan menambah kapasitas sebesar 10.000 ton per tahun diperkirakan akan menyusul pada paruh pertama 2025.

        “Seluruh langkah strategis, termasuk ekspansi proyek-proyek MBMA, dilakukan guna mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” pungkas Deny. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: