Harga logam mulia global mencatatkan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan di Kamis (26/12). Meski begitu, harga emas tercatat mengalami lonjakan signifikan dipicu oleh ketidakpastian global.
Dilansir Jumat (28/12), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia global. Beberapa komoditas mengalami kenaikan yang signifikan:
- Emas Spot: Naik 0,8% menjadi US$2.634,39 per ounce,
- Emas Berjangka Amerika Serikat (AS): Menguat 0,7% ke US$2.654,60 per ounce.
- Perak Spot: Naik 0,8% ke US$29,84 per ounce.
- Platinum: Turun 0,6% menjadi US$938,25 per ounce.
- Palladium: Melemah 2,6% ke US$929,04 per ounce.
Analis Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis mengatakan kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk ketegangan geopolitik yang dipicu oleh serangan Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina.
Langkah Presiden Joe Biden mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina akibat serangan tersebut membuat investor bimbang dan mencari aset aman seperti emas untuk melindungi kapital mereka saat memanasnya ketegangan global.
“Ketegangan seperti ini biasanya meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman,” ujar Daniel Pavilonis.
Tekanan inflasi global juga menjadi alasan lainnya harga emas terkerek naik. Daniel Pavilonis mengatakan bahwa tekanan inflasi membuat investor hingga bank sentral berbondong-bondong membeli emas sebagai aset yang bisa melindungi nilai.
“Inflasi akan terus meningkatkan permintaan di sektor ritel,” ungkapnya.
Baca Juga: Kinerja Mentereng, Inalum Kembali Catatkan Penjualan Aluminium Tertinggi
Namun, kenaikan suku bunga menjadi tantangan potensial bagi emas. Investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan global dalam menentukan strategi investasi emas mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: