Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bersaing dengan Malaysia, Inilah Keunggulan Indonesia di Mata Investor Asing

        Bersaing dengan Malaysia, Inilah Keunggulan Indonesia di Mata Investor Asing Kredit Foto: Pixabay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan konsultan global AlixPartners melihat Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan di Asia Tenggara, berkat stabilitas ekonomi, bonus demografi, dan peluang pertumbuhan di berbagai sektor strategis.

        Sai Tunuguntla, Managing Director sekaligus Pemimpin Layanan Konsultasi AlixPartners untuk Asia Tenggara, menyoroti pertumbuhan PDB Indonesia yang mencapai 5%, menjadikannya negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di antara anggota G20. "Indonesia adalah pasar dengan konsumsi domestik yang menarik, kelas menengah yang terus tumbuh, dan populasi usia produktif yang besar," kata Sai dalam pernyataan resminya, Rabu (8/1/2025).

        Menurut Sai, ada tiga faktor utama yang menjadikan Indonesia tujuan menarik bagi investasi asing. Pertama, demografi Indonesia yang mendukung pasar konsumsi domestik besar. Kedua, stabilitas politik dan kebijakan yang memberikan kemudahan berbisnis. Ketiga, potensi transformasi bisnis dari berbasis komoditas menjadi produk dan layanan bernilai tambah.

        "Ditambah dengan periode bonus demografi hingga 2036, Indonesia memiliki tenaga kerja melimpah yang dapat berkembang jika diberi pelatihan dan kesempatan yang tepat," tambahnya.

        Baca Juga: Targetkan Rp13.032 T Investasi hingga 2029, Hilirisasi Industri Akan Mainkan Peran Signifikan

        AlixPartners mengidentifikasi sejumlah sektor yang menjanjikan bagi investor di Indonesia. Sektor barang konsumsi, seperti makanan dan minuman, serta sektor ritel dinilai memiliki daya tarik kuat. Sektor farmasi juga penting untuk memenuhi kebutuhan kesehatan populasi yang terus bertambah.

        Layanan perbankan, terutama untuk menjangkau populasi yang belum memiliki akses perbankan, serta layanan purna jual otomotif, juga dianggap sebagai peluang besar. Dengan meningkatnya kebutuhan konsumen dan bisnis, sektor logistik, gudang, dan jasa konstruksi diperkirakan akan menjadi magnet bagi investasi.

        "Meskipun bisnis seperti logistik dan konstruksi memiliki risiko lebih tinggi serta waktu pengembalian modal yang lebih lama, manajemen yang profesional dapat menghasilkan keuntungan signifikan," ungkap Sai.

        Baca Juga: Menteri Investasi Menghadap Prabowo di Istana, Bahas Target Investasi 2025

        Meski memiliki banyak keunggulan, Indonesia menghadapi tantangan dari negara Asia Tenggara lain, seperti Malaysia, yang memiliki infrastruktur lebih mapan dan sektor manufaktur yang kuat. Sai juga menyoroti kebutuhan Indonesia untuk menyederhanakan regulasi guna meningkatkan daya saingnya di kawasan.

        "Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia memiliki keunggulan berupa ukuran pasar, bonus demografi, kelimpahan sumber daya alam, serta stabilitas politik dan kebijakan," tutup Sai.

        Sebagai informasi, AlixPartners, yang berdiri sejak 1981, telah memberikan solusi strategis bagi klien di berbagai sektor seperti teknologi, barang konsumsi, ritel, dan manufaktur. Kehadiran resmi mereka di Asia Tenggara sejak 2023 menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung pasar-pasar utama, termasuk Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: