CEO Bukalapak Temui Mendag Usai Umumkan Penutupan Layanan Produk Fisik, Bahas Soal Ini!
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mendatangi Kementerian Perdagangan (Kemendag) usai mengumumkan rencana penghentian layanan penjualan produk fisik mulai Februari 2025.
CEO Bukalapak, Victor Lesmana, menemui langsung Menteri Perdagangan Budi Santoso di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Budi menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Bukalapak yang dianggap sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi perekonomian, khususnya untuk warung dan UMKM.
“Kami menyambut baik langkah Bukalapak dalam mendukung transformasi digital, termasuk melalui digitalisasi warung dan UMKM lewat program kemitraan dan layanan virtual,” kata Mendag Budi.
Ia juga menekankan pentingnya memprioritaskan produk lokal, baik konvensional maupun digital seperti gim lokal, dengan membantu UMKM untuk on-boarding. Upaya ini dilakukan melalui pelatihan, kurasi produk, dan penyediaan fasilitas ruang promosi bagi produk dalam negeri.
Baca Juga: Manajemen Bukalapak (BUKA) Ungkap Nasib Karyawan Usai Layanan Marketplace Ditutup
Kunjungan ini berlangsung sehari setelah Bukalapak mengumumkan rencana penghentian layanan penjualan produk fisik mulai Februari 2025.
Head of Media & Communications Bukalapak, Dimas Bayu, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang dianggap lebih potensial, seperti Mitra Bukalapak, gaming, investasi, dan retail.
“Marketplace Bukalapak tetap beroperasi baik melalui aplikasi maupun situs web. Kami hanya melakukan perubahan fokus untuk mendukung lini bisnis yang telah kami kembangkan, yang memiliki potensi pertumbuhan lebih besar,” jelas Dimas, Kamis (9/1).
Perubahan ini, lanjut Dimas, dilakukan secara bertahap dan tidak akan berdampak material pada kinerja keuangan Bukalapak. Penjualan produk fisik saat ini hanya menyumbang kurang dari 3 persen terhadap total pendapatan perusahaan. Bukalapak optimistis langkah ini akan membantu perusahaan mencapai EBITDA positif dalam waktu dekat.
Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ini Pemicu Bukalapak (BUKA) Putuskan Setop Layanan Produk Fisik
Dengan cadangan kas sebesar Rp 19 triliun per kuartal III 2024, Bukalapak memiliki kondisi keuangan yang solid. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan induk maupun anak usaha, sekaligus memberikan manfaat optimal bagi pemangku kepentingan.
Bukalapak juga memastikan hak-hak pelapak dan pelanggan tetap terjamin selama proses transisi. Panduan dan sumber daya akan disediakan untuk membantu pelapak beradaptasi dengan perubahan ini. “Kami sangat menghargai kepercayaan pelanggan dan pelapak selama ini. Hak-hak mereka akan tetap terjamin hingga proses transisi selesai,” tegas Dimas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: