- Home
- /
- Government
- /
- Government
Peringatan Keras Zulhas Soal Alih Fungsi Lahan Sawah: Jangan Coba-coba!
Menteri Koordinator Pangan, Zulhas, menekankan pentingnya panen raya mendatang sebagai momen strategis untuk memperkuat cadangan beras nasional. Ia meminta Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani serta mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk memastikan lahan pertanian tetap terjaga dan tidak beralih fungsi.
“Lahan baku sawah kita, kurang lebih luasnya 7,4 juta hektare, karena ada perubahan alih fungsi. Kita minta pemda menjaga betul agar sawah kita tidak berubah fungsi,” ujar Zulhas, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Indonesia Stop Impor, Harga Beras Dunia Langsung Anjlok
Ia juga menegaskan bahwa alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah, tidak boleh terjadi, terutama jika lahan tersebut memiliki irigasi yang telah terbangun dengan baik. “Jangan coba-coba mengalih fungsi lahan pertanian. Apalagi irigasinya bagus. Tiba-tiba dialihkan. Kita minta betul masyarakat untuk mengawasi. Tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian,” tegas Zulhas.
Bulog Bersiap Hadapi Panen Raya
Sementara itu, Perum Bulog telah mempersiapkan strategi optimalisasi penyerapan gabah menjelang panen raya yang diperkirakan berlangsung pada Februari 2025. Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengungkapkan pihaknya telah mulai memonitor titik-titik panen bersama pemangku kepentingan.
“Sambil menunggu keputusan berlakunya penyesuaian HPP untuk gabah dan beras, Bulog melibatkan stakeholders untuk mulai memonitor titik panen yang mungkin sudah dimulai menjelang panen raya,” ungkap Suyamto.
Bulog juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan mitra kerja pengadaan di berbagai daerah untuk memastikan proses penyerapan berjalan optimal. Data dari KSA BPS dan realisasi tanam Dinas Pertanian menjadi acuan dalam memantau perkembangan tanam di lapangan.
Baca Juga: Bulog Siap Serap Gabah Petani Sambil Tunggu Keputusan Penyesuaian HPP Beras
“Kami sudah menyiapkan titik-titik pembelian gabah petani dengan menggunakan sarana pengolahan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra penggilingan. Tim Jemput Gabah pun telah dibentuk guna mempercepat dan memaksimalkan penyerapan sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
Dengan target penyerapan gabah sebesar 3 juta ton pada 2025, Bulog berkomitmen mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan. Suyamto menegaskan pentingnya koordinasi dengan semua pemangku kepentingan demi keberhasilan target tersebut.
“Kami akan berupaya memenuhi target penyerapan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Koordinasi yang baik dengan semua stakeholders di seluruh wilayah kerja Bulog menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar Suyamto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: