Bursa Asia menutup perdagangan pekan lalu dengan akhir yang bervariasi dalam perdagangan di Jumat (10/1). Pasar tengah waspada terhadap laporan data ekonomi terbaru dari sejumlah negara utama penggerak ekonomi global.
Dilansir Senin (13/1), berikut ini adalah catatan data pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke dalam Bursa Asia. Semua indeks tercatat mengalami pelemahan yang signifikan:
- CSI 300 (China): Anjlok 1,25% ke 3.723,48.
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,92% ke 19.064,29.
- Nikkei 225 (Jepang): Merosot 1,05% ke 39.190,4.
- Topix (Jepang): Melemah 0,8% menjadi 2.714,12.
- Kospi (Korea Selatan): Turun 0,24% ke 2.515,78.
- Kosdaq (Korea Selatan): Melemah 0,78% ke 717,89.
- S&P/ASX 200 (Australia): Melemah 0,42% ke 8.294,1.
Perekonomian China terus menjadi sorotan menyusul belum adanya efek yang timbul berkat stimulus yang diberikan oleh Beijing. Perlambatan ekonomi justru semakin terlihat dalam perekonomian nasional dari China.
Bank Sentral China (PBOC) baru-baru ini bahkan memutuskan menangguhkan pembelian obligasi pemerintah karena kekurangan pasokan menysul kekhawatiran risiko gelembung dalam pasar obligasi China.
Adapun Jepang menjadi sorotan karena laporan data ekonomi terbaru dari negara tersebut. Pengeluaran rumah tangga riil negara tersebut turun 0,4% (lebih baik dari prediksi -0,6%). Adapun Pendapatan riil per rumah tangga naik 0,7% menjadi 514.409 yen.
Kini pasar juga mesti mewaspadai efek data perekonomian terbaru dari Amerika Serikat (AS). Data Ketenagakerjaan tercatat tumbuh sebesar 256 ribu di Desember 2024. Capaian ini jauh melampaui proyeksi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 155 ribu. Tingkat pengangguran turun dari prediksi 4,2% menjadi 4,1%.
Baca Juga: Bidik Ekspor ke Amerika Serikat, SIG Segera Rampungkan Dermaga dan Fasilitas Produksi di Tuban
Data ini mendorong penguatan dolar sampai dengan lonjakan imbal hasil obligasi yang mencapai level tertinggi sejak akhir 2023. Hal ini juga memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan moneter ketat akan dipertahankan oleh Federal Reserve (The Fed).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: