Kredit Foto: Ist
Amerika Serikat (AS) berpotensi mendapatkan efek bumerang dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Baru-baru ini, industri farmasi negara tersebut menekan pemerintah untuk menghadirkan pengecualian dalam kebijakan tarif, khususnya ke China.
Dilansir dari Reuters, Jumat (7/2), The American Hospital Association melayankan surat yang isinya meminta adanya pengecualian dalam kebijakan tarif untuk obat-obatan dan antibiotik dari China.
Baca Juga: Efek Tarif Trump, Eropa Khawatir Pasarnya Dibanjiri Barang China
Kebijakan tersebut dinilai berpotensi membuat harga obat-obatnya dalam negeri semakin tinggi, apalagi industri farmasi masih bergantung dengan bahan baku yang didatangkan langsung dari China. Sepertiga masker wajah sekali pakai dan hampir semua sarung tangan plastik yang digunakan dalam perawatan kesehatan juga berasal dari China.
"Meskipun ada upaya berkelanjutan untuk membangun rantai pasokan domestik, sistem perawatan kesehatan AS sangat bergantung pada sumber internasional," tulis mereka dalam surat kepada Trump.
The Association for Accessible Medicines juga turut menyuarakan hal serupa karena potensi kurangnya pasokan obat-obatan dalam negeri hingga semakin menipisnya keuntungan bagi industri farmasi skala kecil.
"Memberlakukan tarif pada obat generik berisiko memperburuk masalah itu, karena ada potensi biaya tersebut ikut ditanggung industri obat generik," kata Wakil Presiden Senior Kebijakan dari The Association for Accessible Medicines, Craig Burton.
Adapun Amerika Serikat (AS) diketahui memiliki harga obat-obatan yang terbilang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Negara tersebut juga diketahui mengimpor lebih dari US$176 miliar produk farmasi dari luar negeri, termasuk hampir US$6 miliar di antaranya berasal dari China di 2023.
Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump baik yang sudah jelas seperti terhadap China maupun yang masih berupa ancaman seperti ke Eropa memiliki potensi untuk mendongkrak harga obat-obatan menyusul harga bahan baku yang diproyeksi akan semakin tinggi gegara kebijakan tersebut.
Meski memiliki kapastian industri yang dapat melakukan produksi obat-obatan hingga antibiotik secara lokal, AS setidaknya perlu waktu untuk menemukan pasar guna mendapatkan bahan baku demi terhindar dari kebijakan tarif yang disematkan kepadanya sebagai balasan, seperti yang dilakukan oleh China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: