Pendiri DeepSeek Jadi Sorotan, China Dikabarkan 'Larang' Penggiat AI ke AS
Kredit Foto: Reuters/Florence Lo
Otoritas China dikabarkan telah memerintah pengusaha hingga peneliti terkait dengan industri akal imitasi untuk tak melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Hal ini menyusul adanya persaingan antara kedua negara dalam mengembangkan inovasi terkait akal imitasi.
Dilansir dari Reuters, Senin (3/3), Presiden China Xi Jinping baru-baru ini menyerukan peningkatan keamanan siber dan akal imitasi. Hal tersebut direspons dengan sejumlah pengetatan, salah satunya menekan angka perjalanan ahli dalam bidang terkait untuk menghindari kebocoran informasi ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Bursa Asia Panik Jelang Implementasi Penambahan Tarif 10% ke China
Selain risiko kebocoran data, pemerintah terkait juga khawatir bahwa pakar akal imitasi yang bepergian ke luar negeri dapat ditahan dan dijadikan alat tawar-menawar dalam negosiasi antara Washington dan Beijing.
Kini China dikabarkan mewajibkan pengusaha hingga peneliti dalam industri terkait untuk melaporkan rencana perjalanan mereka sebelum berangkat dan memberikan laporan kepada pemerintah sekembalinya ke China.
Hal ini membuat sejumlah tokoh ternama mendapatkan imbasnya, seperti Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng. Sosok tersebut dikabarkan menolak undangan menghadiri Konferensi Akal Imitasi di Paris.
Namun Gedung Putih dan Kantor Informasi Dewan Negara China belum memberikan tanggapan atas kebijakan terbaru ini.
Baca Juga: Berawal dari Apple, Donald Trump Sejajarkan Inggris dengan China
Adapun kebijakan ini tidak terlepas dari persaingan ketat dalam mengembangkan akal imitasi antara China dan Amerika Serikat. Hal ini bermula dari kemunculan mengejutkan dari DeepSeek.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar