Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cetak Rekor! Pendapatan Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Melonjak 719%, Laba Ikut Terbang 929%

        Cetak Rekor! Pendapatan Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Melonjak 719%, Laba Ikut Terbang 929% Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa, mencatatkan total pendapatan sebesar US$801,7 juta. Angka ini menandai lonjakan 719% dibandingkan tahun sebelumnya sekaligus menjadi pendapatan tertinggi dalam sejarah perusahaan.

        Tak hanya itu, laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga melejit lebih dari 929%, dari US$15,6 juta di 2023 menjadi US$160,8 juta di 2024. Laba ditahan yang sebelumnya negatif US$36,7 juta di akhir 2023, kini berbalik positif menjadi US$124,1 juta di akhir 2024.

        Hal itu merupakan pencatatan positif pertama kali dalam sejarah perusahaan sejak didirikan di tahun 2008. Pencapaian ini pun membuka peluang bagi perusahaan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2024.

        Baca Juga: Petrindo Jaya (CUAN) Borong 39,71 Juta Saham PTRO, Ini Tujuannya

        Strategi diversifikasi yang diterapkan Petrindo terbukti sukses dalam menopang pertumbuhan. Jika pada 2023 seluruh pendapatan berasal dari penjualan batu bara, pada 2024 kontribusi batu bara hanya 34%. Sumber pendapatan lainnya berasal dari jasa pertambangan (31%), kontraktor EPC (31%), dan jasa lainnya (4%).

        Tak hanya mendiversifikasi bisnis, Petrindo juga merambah sektor mineral dengan mengurangi dominasi batu bara thermal dari 100% di 2023 menjadi 54% di 2024. Kini, emas dan tembaga berkontribusi 26%, batu bara metalurgi 10%, serta minyak dan gas 9%.

        Melalui strategi diversifikasi, perusahaan juga menyelesaikan akuisisi PT Petrosea Tbk (Petrosea) dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), yang merupakan perusahaan tambang batu bara thermal dan metalurgi bituminous di Kalimantan Tengah.

        Akuisisi ini melengkapi value chain Petrindo, dari kepemilikan tambang, jasa pertambangan/EPC, infrastruktur, hingga jasa pelabuhan dan perdagangan mineral. Sejak bergabung dengan Petrindo, MUTU juga mulai memproduksi batu bara metalurgi, mencerminkan hasil nyata dari eksplorasi dan investasi berkelanjutan perusahaan.

        Dalam hal sinergi, Petrosea menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang, termasuk pembangunan hauling road untuk PT Daya Bumindo Karunia (DBK) pada Juni 2024.

        Pengembangan DBK menjadi langkah strategis bagi Petrindo dalam ekspansi ke bisnis batu bara metalurgi atau coking coal, memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri pertambangan. Pendanaan proyek ini berasal dari modal internal serta fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh pada 23 Desember 2024.

        Baca Juga: Harga Batu Bara Ambles, Pendapatan Adaro Andalan (AADI) Ikut Terperosok

        Tak hanya berfokus pada batu bara, Petrindo juga mulai mengembangkan sektor mineral lain, terutama emas dan mineral pengikutnya melalui PT Intam. Anak usaha ini memegang izin pertambangan di Nusa Tenggara Barat dengan luas 18.500 hektar dan saat ini tengah melakukan eksplorasi intensif. Langkah ini memberikan Petrindo cadangan sumber daya yang lebih besar dan terdiversifikasi, menjadikannya lebih kompetitif dalam industri pertambangan.

        Saat ini, Petrindo dan anak perusahaannya beroperasi dalam tiga lini bisnis utama. Pertama, kepemilikan tambang yang mencakup batu bara thermal, batu bara kalori tinggi (metalurgi), emas, mineral pengikutnya, dan pasir silika. Kedua, jasa pertambangan melalui kontrak multidisiplin dan EPC terintegrasi. Ketiga, jasa infrastruktur melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dan Intermediate Stockpile (ISP).

        Direktur Utama Petrindo, Michael, menyampaikan, “Kami percaya bahwa tahun 2024 merupakan momentum penting perusahaan dalam mewujudkan visi Petrindo untuk menjadi perusahaan pertambangan energi dan mineral terintegrasi dengan menciptakan pertumbuhan dan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: