Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Lesu, Laba Bersih Citra Borneo Utama (CBUT) Anjlok 52,72%

        Penjualan Lesu, Laba Bersih Citra Borneo Utama (CBUT) Anjlok 52,72% Kredit Foto: Citra Borneo Utama
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) mencatat penurunan penjualan sepanjang 2024. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, penjualan CBUT terpangkas 5,36% menjadi Rp9,76 triliun dari Rp10,31 triliun pada tahun sebelumnya.

        Perusahaan yang bergerak di industri hilir minyak kelapa sawit ini masih mengandalkan pasar luar negeri sebagai kontributor utama, meskipun nilainya menyusut menjadi Rp7,45 triliun dari Rp7,99 triliun pada 2023. Sementara itu, penjualan domestik juga mengalami sedikit penurunan, yakni dari Rp2,32 triliun menjadi Rp2,31 triliun.

        Dari segi produk, palm olein menjadi penyumbang utama dengan nilai penjualan Rp4,23 triliun, diikuti oleh palm stearin Rp861,48 miliar, minyak inti sawit Rp396,32 miliar, Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBDPO) Rp303,44 miliar, asam lemak sawit distilat Rp207,17 miliar, serta penjualan lainnya yang mencapai Rp3,76 triliun.

        Baca Juga: Moncer! Pendapatan dan Laba Bersih Emiten Data Center (DCII) Kompak Melejit pada 2024

        Meskipun beban pokok penjualan berhasil ditekan dari Rp9 triliun menjadi Rp8,61 triliun, laba bruto tetap mengalami kontraksi dari Rp1,31 triliun menjadi Rp1,14 triliun. Beban usaha juga meningkat menjadi Rp1,05 triliun dari Rp1 triliun.

        Kondisi tersebut menyebabkan laba usaha anjlok dari Rp311,75 miliar menjadi Rp89,63 miliar. Dampaknya, laba bersih perusahaan terjun 52,72% menjadi Rp68,18 miliar dari Rp144,24 miliar pada tahun sebelumnya.

        Baca Juga: PalmCo Gelar Operasi Pasar, 162 Ton Minyak Goreng dan Gula Siap Didistribusikan

        Dari sisi neraca, total aset CBUT per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp4,20 triliun, turun dari Rp4,33 triliun pada 2023. Aset tersebut terdiri dari aset lancar Rp3,59 triliun dan aset tidak lancar Rp608,59 miliar. Sementara itu, liabilitas menyusut dari Rp3,43 triliun menjadi Rp3,23 triliun, sedangkan ekuitas mengalami peningkatan dari Rp902,41 miliar menjadi Rp969,29 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: