Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alasan Puma Terpaksa Lakukan Efisiensi, 500 Pekerja Kena PHK

        Alasan Puma Terpaksa Lakukan Efisiensi, 500 Pekerja Kena PHK Kredit Foto: Unsplash//Leon Seibert
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raksasa Sportwear Jerman, Puma terus mendapatkan tekanan dari lemahnya ekonomi global. 500 pekerja dari perusahaan tersebut setidaknya akan menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

        Chief Executive Officer (CEO) Puma, Arne Freundt mengatakan bahwa langkah ini diambil menyusul  proyeksi keuangan yang mengecewakan untuk kuartal pertama dan tahun 2025.

        Baca Juga: Kisah Perseteruan Adidas dan Puma hingga Membuat Daerahnya Dijuluki 'Kota Leher Bengkok'

        Proyeksi mengecewakan tersebut tidak terlepas dari gejolak pasar global mulai dari tarif hingga lemahnya perekonomian pasar utama seperti China dan Amerika Serikat.

        “Kami harus mengambil langkah tegas dalam menghadapi permintaan yang lemah di pasar utama seperti AS dan China,” kata Freundt, dilansir dari Reuters, Kamis (13/3).

        Puma juga mengatakan bahwa selain pemangkasan tenaga kerja, pihaknya juga akan menutup beberapa toko yang tidak menguntungkan sebagai bagian dari upaya efisiensi menyusul tekanan dari merek-merek olahraga yang lebih muda dan berkembang pesat seperti On Running dan Hoka.

        Diketahui, Puma sebelumnya telah meluncurkan program pemotongan biaya dengan target margin laba operasional (EBIT) sebesar 8,5% di 2027.

        Baca Juga: Pasar Mobil Eropa Lesu, Renault Terpaksa Lakukan PHK

        Namun, Puma yang baru-baru ini membukukan hasil penjualan kuartalan dan laba tahunan yang lemah serta prospek yang mengecewakan telah memicu kekhawatiran investor terhadap kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan rival yang lebih besar seperti Adidas dan Nike.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: