Kolaborasi Lintas Sektor Penting untuk Perlindungan Anak, Khususnya Kawasan Pesisir

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengungkapkan perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
Oleh karena itu, menurutnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan perlindungan anak sangat penting.
Baca Juga: Pastikan Wisatawan Aman pada Libur Lebaran, Kemenpar Antisipasi Situasi yang Tidak Diharapkan
Menteri PPPA menyampaikannya dalam acara buka puasa bersama dengan PT Lemonilo Indonesia Sehat dan Yayasan Pulung Pinasti, Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (25/3/2025).
"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi agar mereka tumbuh dengan penuh kasih sayang, aman, dan mendapatkan hak-haknya secara layak. Perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Lemonilo dan Yayasan Pulung Pinasti yang telah menunjukkan kepedulian dan kontribusi nyata dalam upaya perlindungan khusus anak khususnya pada bulan suci Ramadan kali ini,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA, Sabtu (29/3).
Menteri PPPA menyampaikan Kemen PPPA berkomitmen untuk mendukung upaya pemberdayaan masyarakat di Cilincing melalui program-program yang tepat sasaran.
Kondisi anak-anak di kawasan pesisir menjadi perhatian serius. Mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan ekonomi, risiko putus sekolah, hingga ancaman sosial seperti narkoba, tawuran, eksploitasi, dan pergaulan bebas. Akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas juga menjadi hambatan besar bagi tumbuh kembang mereka.
“Kemen PPPA memiliki tiga program prioritas untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah mendorong hadirnya Ruang Bersama Indonesia (RBI) di setiap desa/kelurahan. Kami mendorong pembentukan Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Cilincing. RBI bertujuan untuk menciptakan desa/kelurahan yang ideal, bebas dari stunting, kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta putus sekolah. Dalam konteks ini, kehadiran Yayasan Pulung Pinasti menjadi sangat berarti. Yayasan ini telah menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendampingan, pendidikan, serta perlindungan bagi anak-anak yang hidup di lingkungan pesisir. Melalui program-program yang berfokus pada pembinaan dan pengembangan masyarakat pesisir, ” kata Menteri PPPA.
Lebih lanjut, Menteri PPPA mengajak semua pihak untuk bergerak bersama-sama, mulai dari tingkat keluarga hingga negara, untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diperlukan dalam menciptakan ruang kolaborasi yang kita sebut Ruang Bersama Indonesia ini. Keberadaan Lemonilo dan Yayasan Pulung Pinasti adalah bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari kepedulian kita terhadap sesama. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sangat diperlukan agar program-program ini semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan. Lemonilo dan Yayasan Pulung Pinasti telah memberikan harapan baru bagi anak-anak untuk memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkas Menteri PPPA.
Sementara itu, Direktur PT Lemonilo Indonesia Sehat, Shinta Nurfauzia yang turut hadir juga menyatakan pihaknya siap untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kemen PPPA dan masyarakat, dalam mengangkat derajat masyarakat sekitar.
“Sebagai pelaku usaha, kami sangat bersyukur dapat diberi kesempatan untuk berbagi kebaikan yang kami terima dari Tuhan, dan kini saatnya untuk mengembalikannya kepada masyarakat. Kami terbuka untuk berbagai peluang kerjasama yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan siap mendukung upaya-upaya bersama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Shinta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya