- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Meski Tak Diundang ke Forum Ekonomi Bersama Prabowo, BEI Minta Semua Pihak Bangun Kepercayaan Investor!
Kredit Foto: BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku tidak menerima undangan untuk menghadiri acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Acara tersebut akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan diikuti oleh berbagai kalangan strategis, termasuk ekonom, investor, pemimpin redaksi media, hingga masyarakat umum.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan ketidakhadiran pihaknya saat ditanya apakah akan mengikuti forum tersebut. “Gak, saya gak,” ujarnya singkat di Jakarta.
Jeffrey menambahkan bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti status undangan tersebut. “Gak tahu saya, nanti dicek ke sekper,” ucapnya.
Baca Juga: IHSG Jatuh 9,19% Saat Pembukaan, Bursa Langsung Hentikan Perdagangan
Di sisi lain, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menekankan pentingnya menjaga komunikasi untuk memulihkan kepercayaan investor di tengah tekanan pasar. Ia menyebut seluruh lembaga perlu terlibat dalam membangun sentimen positif di pasar modal.
“Saya rasa yang paling penting dan perlu dilakukan seluruh lembaga bahwa komunikasi kita ke market tidak hanya OJK dan Bursa, tapi seluruhnya. Sehingga hari ini kami konpers. Mudah-mudahan bisa memberikan confidence tambahan kepada para investor,” kata Iman.
Baca Juga: BEI Ubah Aturan Perdagangan! Naikkan Batas Trading Halt Jadi 8% dan Pangkas Batas ARB Jadi 15%
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan forum ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku ekonomi. Ia menyebut acara ini menjadi ruang dialog strategis dalam merespons dinamika global dan membahas peluang ekonomi nasional.
“Acara ini dapat menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan para pelaku ekonomi dalam rangka memperkuat sinergi menuju pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Yusuf.
Yusuf menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi melalui kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri