Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Iran Bisa Dibikin Nol Ekspor, Harga Minyak Dunia Meroket Didukung Sanksi Baru AS

        Iran Bisa Dibikin Nol Ekspor, Harga Minyak Dunia Meroket Didukung Sanksi Baru AS Kredit Foto: SKK Migas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak mentah global kembali naik dalam perdagangan di Selasa (22/4). Pasar menyambut baik oleh sanksi terbaru yang dilemparkan oleh Amerika Serikat (AS) ke Iran.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (23/4), Brent Crude tercatat naik 1,8% menjadi US$67,44/barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude naik 2% menjadi US$64.32/barel.

        Baca Juga: Bahlil Bahas Pembangunan PLTN Nuklir dan Kilang Minyak 1 Juta Barel

        Mitra Again Capital, John Kilduff mengatakan bahwa kenaikan harga minyak kali ini dipicu oleh langkah terbaru dari Washington. AS diketahui telah menjatuhkan sanksi tambahan terhadap tokoh penting dalam jaringan pengiriman gas dan minyak mentah dari Iran.

        “Jika tidak ada kesepakatan nuklir yang tercapai, negara tersebut bisa menghadapi skenario dimana mereka melakukan nol ekspor minyak,” kata Kilduff.

        Baca Juga: 'Kartini Masa Kini' di Hulu Migas Pertamina: Menembus Batas, Membangun Energi Negeri

        Di sisi lain, optimisme pasar juga meningkat setelah adanya sinyal redanya ketegangan dagang dari Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent. Ia baru-baru ini menyatakan keyakinannya akan de-eskalasi ketegangan perdagangan dengan China.

        Meski demikian, pasar tetap waspada menyusul pengakuan bahwa proses negosiasi akan panjang dan rumit soal kebijakan tarif dari China-AS.

        Baca Juga: Peran BPDP dalam Mendukung Petani Kelapa Sawit Rakyat

        Baca Juga: Dampak Positif Kelapa Sawit Terhadap Perekonomian Nasional

        Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini juga memangkas proyeksi pertumbuhan global dan para pejabat keuangan tengah mencari solusi pengurangan tarif perdagangan dengan pemerintahan dari Trump.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: