Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil Bahas Pembangunan PLTN Nuklir dan Kilang Minyak 1 Juta Barel

Bahlil Bahas Pembangunan PLTN Nuklir dan Kilang Minyak 1 Juta Barel Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) membahas percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Pembahasan tersebut disampaikan Bahlil saat memimpin Sidang perdana Anggota DEN Tahun 2025 yang dihadiri oleh Anggota DEN unsur Pemerintah beserta Anggota DEN dari Pemangku Kepentingan di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Baca Juga: RI–Denmark Perkuat Kolaborasi Energi Hijau untuk 5 Tahun ke Depan

"Ada dua yang akan kita bahas sebagai tindak lanjut dari apa yang sebelumnya disampaikan Plt. Sekjen DEN, yang pertama adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan Cadangan Penyanggga Energi (CPE)," ujar Bahlil, dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Selasa (22/4).

Bahlil menyebutkan bahwa Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 sudah dalam proses finalisasi untuk dilaporkan kepada Bapak Presiden. Di dalam RUPTL tersebut, salah satu diantaranya adalah PLTN.

"Untuk PLTN itu kita mulai on itu 2030 atau 2032. Jadi mau tidak mau kita harus melakukan persiapan semua regulasi yang terkait dengan PLTN," jelasnya.

Menurut Bahlil, PLTN merupakan energi baru yang murah, dan bisa dimanfaatkan untuk menguatkan sistem kelistrikan nasional. Selain itu, penggunaan nuklir juga akan mengurangi pemanfaatan energi listrik berbahan bakar fosil. Namun, ia menekankan bahwa pemanfaatan nuklir sebagai sumber pembangkit listrik harus diimbangi dengan sosialisasi kepada masyarakat secara masif sehingga masyarakat memahami pemanfaatan nuklir.

Cadangan Energi

Selain PLTN, Sidang Anggota DEN juga membahas mengenai CPE. Bahlil menyebutkan bahwa konsumsi minyak nasional mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari, namun produksi lifting minyak Indonesia berada pada angka 580 ribu-610 ribu barel per hari.

"Nah terkait dengan kondisi itu, Pak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk membangun kilang 1 juta barel untuk meningkatkan ketahanan energi nasional kita," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: