Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anjlok 90 Persen, Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Tersisa Rp42,58 Miliar

        Anjlok 90 Persen, Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Tersisa Rp42,58 Miliar Kredit Foto: SIG
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kinerja keuangan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG tampaknya mengalami tekanan berat di awal tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, laba bersih SMGR terjun bebas hingga 90,97% secara tahunan (year-on-year/yoy).

        Sepanjang kuartal I 2025, perusahaan hanya mampu mencetak laba Rp42,58 miliar, jauh merosot dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp471,81 miliar. Penurunan ini juga tercermin dalam pendapatan perusahaan yang ikut menurun.

        Pada periode ini, SMGR membukukan pendapatan Rp7,65 triliun atau turun 8,60% dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar Rp8,37 triliun. Mayoritas pendapatan ini berasal dari produksi semen Rp5,23 triliun, turun dari Rp5,94 triliun. Sementara pendapatan dari produksi non semen ikut turun tipis dari Rp2,42 triliun menjadi Rp2,41 triliun. 

        Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Berencana Tambah Kegiatan Usaha, Telisik Detailnya!

        Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa kontraksi di industri semen domestik turut memukul kinerja perusahaan. “Industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2025, baik pada segmen semen kantong (retail) maupun curah (bulk). Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/5/2025).

        Namun demikian, SIG tak tinggal diam. Strategi ekspansi ke pasar regional dinilai cukup berhasil. Hingga kuartal I 2025, perusahaan mencatatkan penjualan 2,37 juta ton semen untuk pasar regional, naik 13,8% yoy meskipun persaingan di segmen retail semakin ketat. Menurut Vita, capaian ini menjadi bukti bahwa peluang di luar negeri masih sangat menjanjikan bagi SIG.

        Ke depan, SIG berkomitmen untuk memperkuat penetrasi di segmen retail dengan strategi yang lebih adaptif terhadap kondisi tiap daerah. Tak hanya itu, perusahaan juga terus berinovasi melalui portofolio semen hijau dan produk ramah lingkungan. Salah satunya adalah bata interlock presisi yang dirancang mendukung program 3 juta rumah dari pemerintah, menyediakan hunian terjangkau dan berkualitas.

        Baca Juga: Komisaris Semen Indonesia Putuskan Jual Saham SMGR, Raup Cuan Segini

        “SIG siap melayani pasar internasional dengan membawa produk kebanggaan anak bangsa ke kancah dunia. Tidak hanya untuk mengatasi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply, ekspansi bisnis ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa SIG mampu bersaing dengan produsen semen global,” ungkap Vita Mahreyni.

        Sebagai bentuk kesiapan, SIG saat ini tengah menyelesaikan pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Proyek ini menjadi pondasi penting untuk memperkuat ekspansi ke pasar ekspor, sekaligus memperkuat posisi SIG di level internasional.

        Proyek kerja sama antara SIG, melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dengan Taiheiyo Cement Corporation ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor, terutama semen tipe khusus ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat (AS). 

        Baca Juga: Laba Emiten Keluarga Bakrie (BNBR) Naik Jadi Rp62,02 Miliar, Anindya Ungkap Penyumbangnya

        Baca Juga: Paling Murah Rp995 Ribu, Cek Daftar Terbaru Harga Emas Pegadaian pada 5 Mei 2025

        Dengan kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, proyek ini akan menjadi tonggak penting tidak hanya dalam memperkuat kapasitas distribusi, tetapi juga berkontribusi terhadap daya saing pasar ekspor dan memperkuat jaringan distribusi global perusahaan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: