Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Hadirkan Tarif Film Asing, Harga Bitcoin Terkoreksi hingga US$93.600

        Trump Hadirkan Tarif Film Asing, Harga Bitcoin Terkoreksi hingga US$93.600 Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dalam perdagangan di Senin (5/5). Pasar kripto menyoroti potensi adanya tarif baru hingga keputusan penahanan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

        Dilansir dari Decrypt, Selasa (6/5), Harga Bitcoin diperdagangkan dengan rata-rata dalam kisaran US$94.000. Namun ia sempat terjatuh hingga US$93.600.

        Baca Juga: Strategy Kembali Serok Bitcoin, Total Kepemilikan Tembus 555.450 BTC

        The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga acuan, meskipun adanya dorongan penurunan suku bunga guna merangsang pertumbuhan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

        Strategis Investasi Senior di Bitwise, Juan Leon mengatakan bahwa hal tersebut makin pasti usai adanya sinyal tarif baru yang dapat memicu inflasi dan mempersulit bank sentral dalam menurunkan suku bunga.

        “Jika komentar bank sentral lebih menekankan pada perlambatan ekonomi sebagai risiko utama ketimbang inflasi akibat tarif, maka aset berisiko bisa reli,” ujar Leon.

        Leon menambahkan bahwa bank sentral  mungkin sengaja bersikap netral, mencerminkan strategi negosiasi dalam perang dagang. The Fed dengan hal tersebut bisa menjaga fleksibilitas kebijakan, tergantung arah kebijakan perdagangan pemerintah.

        Proyeksi ekonomi kuartalan dari bank sentral juga akan segera dirilis. The Fed diperkirakan akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 0,25 poin pada 2025.

        Baca Juga: Paolo Ardoin Optimis Bakal Revolusi Pembayaran Bitcoin Lewat Tether AI

        Adapun Trump melunak dalam retorika tarif dengan memberikan sinyal de-eskalasi perang dagang. Namun baru-baru ini ia kembali memunculkan wacana tarif 100% atas film asing, dengan alasan untuk melindungi industri film dari AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: