Helios Buka Harga: AI Karya Anak Bangsa 'Kouventa' Bisa Dilego dengan Budget Rp100 Juta
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Helios Informatika Nusantara buka-bukaan soal harga platform Generative AI karya anak bangsa miliknya, Kouventa. Menurut Direktur Helios sekaligus Founder Kouventa, Suandy Lim, perusahaan atau pelaku usaha sudah bisa mengimplementasikan AI ini mulai dari harga di bawah Rp100 juta per tahun.
“Untuk versi basic, nggak sampai Rp100 juta. Itu sudah bisa menjalankan fungsi-fungsi AI yang bisa bantu efisiensi kerja operasional,” ungkap Suandy saat sesi peluncuran Kouventa, di Pulau Payung Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dengan harga tersebut, UKM hingga perusahaan menengah bisa menikmati fitur otomatisasi seperti sistem tanya jawab pelanggan, pengolahan transaksi, hingga monitoring proses operasional.
Baca Juga: 143 Juta Orang Aktif di Medsos, Komdigi: Dunia Digital Tak Selalu Ramah
“Misalnya ada 500–1000 transaksi per hari, AI bisa bantu memastikan tidak ada order terbengkalai, semua interaksi terekam, dan tim bisa fokus ke hal strategis,” jelas Suandy.
Namun, untuk implementasi skala besar dan privat, biaya bisa jauh lebih tinggi. Investasi sistem berbasis infrastruktur sendiri (private AI) bisa menembus puluhan miliar rupiah, tergantung spesifikasi dan kebutuhan.
“Kalau full private, GPU card saja bisa miliaran. Belum termasuk server dan sistem lainnya,” tambahnya.
Menurut Suandy, harga Kouventa sangat fleksibel karena disesuaikan dengan use case tiap industri. Untuk implementasi enterprise, investasi awal bisa dikisaran Rp2 miliar hingga belasan miliar, tergantung skala dan kompleksitas solusi.
“Biasanya minimal 20 persen dari total investasi awal itu untuk implementasi solusi AI-nya. Tapi semuanya tergantung kebutuhan dan skenario pelanggan,” ucapnya.
Hingga saat ini, sudah ada 20 perusahaan dari sektor perbankan, multifinance, manufaktur, transportasi, hingga ritel dan UKM yang memakai Kouventa. Suandy menargetkan jumlah ini bisa tembus lebih dari 30 pengguna tahun ini.
“Yang belum tersentuh mungkin industri tambang dan pemerintahan. Tapi kita terbuka. AI ini karya anak bangsa, dan kami siap bantu exposure ke sektor mana pun,” tegasnya.
Sebagai informasi, Kouventa dikembangkan sejak 2019 dan baru resmi diluncurkan ke publik pada 2024. Selain unggul dalam keamanan dan kustomisasi, Kouventa juga 100% berbasis cloud lokal dan bisa diintegrasikan dengan sistem bisnis apa pun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Fajar Sulaiman