Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemendag-Astra Internasional Sinergi Bangun Kapasitas UMKM Tembus Pasar Global

        Kemendag-Astra Internasional Sinergi Bangun Kapasitas UMKM Tembus Pasar Global Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi dengan PT Astra International Tbk membangun kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menembus pasar global.

        Sinergi tersebut diwujudkan melalui peluncuran  program “Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor” di kantor Kemendag, Jakarta, pada Senin, (19/6/2025).

        Baca Juga: RI Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi ASEAN-Tiongkok

        Kegiatan ini akan mendukung penguatan program prioritas Kemendag yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menjadi eksportir, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

        Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor bertujuan untuk mencetak UMKM baru berorientasi ekspor melalui pembinaan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini merupakan wujud implementasi Nota Kesepakatan (MoU) Bersama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag dan PT Astra International Tbk.

        “Program Astra Export Champion dengan semangat UMKM BISA Ekspor adalah wujud nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam membangun kapasitas UMKM untuk menembus pasar global. Semoga program ini menjadi inspirasi dan pemacu semangat bagi UMKM Indonesia untuk terus naik kelas,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (21/5).

        Mendag Busan berharap, melalui Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor, peserta dapat memperoleh wawasan dalam mengatasi tantangan perdagangan global. Ia juga berharap, peserta  mendapat pemahaman mendalam terkait kegiatan ekspor, peningkatan daya saing produk, hingga  pembukaan akses pasar. Ilmu yang didapat itu kemudian dapat diadaptasi ke lingkup masing-masing bisnis. 

        “Mari kita manfaatkan momen yang baik ini untuk memperkuat sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Mendag Busan.

        Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor merupakan program berbentuk pendampingan komprehensif bagi UMKM yang berorientasi ekspor. Pendampingan ini akan membantu UMKM meningkatkan kemampuan dan kesiapan untuk ekspor secara mandiri, sehingga dapat bersaing di pasar global. 

        Pendampingan secara daring dan luring dilakukan dalam beberapa tahap pelatihan, yaitu kelas untuk umum, bootcamp berupa inkubasi, serta finalisasi business plan dan eksekusi awal ekspor. Pada akhir program, akan dipilih 20 juara (champions) yang akan mengikuti Trade Expo Indonesia 2025 pada 15-19 Oktober 2025.

        Aktivitas pendampingan akan dilaksanakan pada Juni-Oktober 2025 dengan melibatkan UMKM dari  beberapa sektor, antara lain, komoditas produk pertanian, perkebunan, dan peternakan; makanan dan minuman olahan; perikanan; serta wastra dan kerajinan. 

        Saat ini, proses perekrutan peserta yang dilaksanakan pada 5-25 Mei 2025 masih terus berjalan. Hingga 18 Mei 2025, tercatat 486 pelaku usaha UMKM yang telah mendaftar. Partisipasi pelaku UMKM ini diperkirakan akan terus bertambah.

        Menurut Mendag Busan, kolaborasi Kemendag dengan Astra Internasional merupakan langkah konkret dalam meningkatkan ekspor melalui program UMKM BISA Ekspor. 

        “Kami juga mengoptimalkan peran perwakilan perdagangan RI untuk mendukung diversifikasi pasar ekspor, khususnya bagi UMKM Indonesia. UMKM yang berpartisipasi dalam kegiatan ini telah melalui seleksi berdasarkan potensi produk, kesiapan produksi, dan daya saing ekspor. Hal ini menunjukkan pendekatan pengembangan ekspor menyeluruh yang didorong pemerintah,” urai Mendag Busan.

        Mendag Busan juga mengungkapkan, Kemendag telah menghadirkan wadah inklusif yang mempertemukan UMKM dengan peluang pasar ekspor melalui kegiatan presentasi bisnis (pitching) dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching). 

        Selama Januari-April 2025, telah dilaksanakan 246 business matching yang terdiri atas 165 pitching dan 81 pertemuan dengan buyer. Nilai transaksi yang dicapai sebesar USD 57,61 juta, terdiri dari purchase order (PO) senilai USD 36,11 juta dan transaksi potensial senilai USD 21,49 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: