Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meta Tawarkan Gaji Fantastis, Ini Kata CEO OpenAI

        Meta Tawarkan Gaji Fantastis, Ini Kata CEO OpenAI Kredit Foto: Unsplash/Muhammad Asyfaul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persaingan membangun kecerdasan buatan tingkat lanjut atau Artificial General Intelligence (AGI) kian memanas di antara perusahaan teknologi raksasa. Meta dilaporkan menawarkan kompensasi fantastis—lebih dari USD 100 juta per orang—kepada sejumlah peneliti AI dari OpenAI dan Google DeepMind, guna merekrut talenta terbaik di bidang ini. 

        Dalam sebuah podcast, CEO OpenAI, Sam Altman, membenarkan kabar tersebut. Ia menyebut Meta secara agresif mencoba merekrut anggota tim OpenAI dengan tawaran kompensasi besar.

        “[Meta] mulai menawarkan bonus rekrutmen raksasa ke banyak orang di tim kami. Seperti bonus tanda tangan 100 juta dolar, bahkan lebih untuk total kompensasi tahunan. Saya senang karena sejauh ini, tidak ada dari orang terbaik kami yang menerimanya,” ujar Altman dalam podcast bersama saudaranya, Jack Altman, dikutip Techcrunch Rabu (18/6/2025).

        Baca Juga: OpenAI Lanjutkan Gugatan Balik terhadap Elon Musk, Tuduh Tawaran Akuisisi Hanya Gimmick

        Altman mengatakan, sebagian besar pegawai OpenAI tetap bertahan karena percaya bahwa perusahaan yang dipimpinnya memiliki peluang lebih besar untuk merealisasikan AGI dan berpotensi menjadi perusahaan paling bernilai di masa depan.

        Lebih lanjut, Altman juga menyindir pendekatan Meta yang dinilainya terlalu fokus pada kompensasi finansial daripada misi fundamental membangun AGI. Ia menilai hal tersebut dapat berdampak buruk terhadap budaya kerja dan inovasi jangka panjang.

        Meta sendiri kini tengah membentuk tim superintelligence baru yang dipimpin oleh mantan CEO Scale AI, Alexander Wang. Tim tersebut bahkan ditempatkan berdekatan langsung dengan kantor Mark Zuckerberg sebagai bentuk komitmen strategis perusahaan.

        Sejumlah peneliti papan atas juga telah direkrut, seperti Jack Rae dari Google DeepMind dan Johan Schalkwyk dari Sesame AI.

        Baca Juga: Untung Besar! Pendapatan OpenAI Tembus US$10 Miliar dalam 6 Bulan

        Kendati begitu, Meta dinilai masih tertinggal dalam pengembangan AGI dibandingkan dengan OpenAI, Anthropic, maupun Google DeepMind yang telah melangkah lebih jauh.

        Altman pun mengkritik efektivitas strategi Meta, dengan menegaskan bahwa sekadar mengejar ketertinggalan bukanlah strategi jangka panjang yang efektif dalam persaingan kecerdasan buatan. Menurutnya, kunci kesuksesan dalam AI terletak pada inovasi, bukan hanya pada jumlah dana atau talenta yang direkrut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Djati Waluyo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: