Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hubungan Retak? Microsoft dan OpenAI Bersitegang Soal Saham

        Hubungan Retak? Microsoft dan OpenAI Bersitegang Soal Saham Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Microsoft dilaporkan siap menghentikan pembicaraan strategis dengan OpenAI jika tidak tercapai kesepakatan mengenai kepemilikan saham di masa depan. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu disebut mempertimbangkan untuk tetap mengandalkan kontrak komersial yang telah disepakati hingga tahun 2030 guna mempertahankan akses ke teknologi milik OpenAI.

        Mengutip Reuters, ketegangan antara kedua perusahaan muncul di tengah ketidakpastian status kepemilikan dan arah kemitraan jangka panjang. Sumber menyebutkan bahwa Microsoft lebih memilih mempertahankan kontrak yang ada ketimbang melanjutkan negosiasi yang belum menemui titik temu.

        Baca Juga: Gelombang PHK Terbesar Sejak 2023, Microsoft Pangkas 3% Tenaga Kerja

        Di sisi lain, laporan Wall Street Journal mengungkap bahwa eksekutif OpenAI sempat menuding Microsoft melakukan praktik anti-persaingan. Saat ini, kedua perusahaan tengah meninjau ulang ketentuan investasi sebelumnya.

        "Diskusi masih berlangsung dan kami optimistis akan terus membangun kolaborasi ini di tahun-tahun mendatang," ujar perwakilan Microsoft dan OpenAI dalam pernyataan bersama yang dikutip Kamis (19/6/2025).

        Baca Juga: Microsoft Larang Karyawannya Gunakan Deepseek, Singgung Propaganda China

        Microsoft telah menggelontorkan investasi bernilai miliaran dolar ke OpenAI, menjadikannya salah satu pemain utama di industri kecerdasan buatan global. Dukungan tersebut juga memungkinkan Microsoft mengintegrasikan teknologi OpenAI ke dalam produk-produknya seperti Microsoft 365 dan Azure.

        Sementara itu, OpenAI dikabarkan tengah berupaya mengubah status hukum perusahaan menjadi entitas berbasis kepentingan publik (public benefit corporation). Namun, langkah tersebut memerlukan persetujuan dari Microsoft sebagai salah satu investor utama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: