Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Ekspor dan UMKM, Mendag Tegaskan Perjanjian Dagang Harus Saling Untungkan

        Dorong Ekspor dan UMKM, Mendag Tegaskan Perjanjian Dagang Harus Saling Untungkan Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa seluruh perjanjian dagang yang dijalin Indonesia dengan negara mitra harus membawa manfaat timbal balik dan memperluas akses pasar ekspor, terutama bagi pelaku UMKM.

        Pernyataan ini disampaikannya saat merespons dinamika negosiasi sejumlah perjanjian dagang serta polemik impor belakangan ini.

        “Namanya perjanjian dagang itu kerja sama yang saling menguntungkan. Kalau kita butuh produk dari negara lain yang memang tidak kita miliki, ya kita impor. Tidak masalah selama itu untuk kepentingan kita bersama,” ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

        Menurut Budi, pemerintah saat ini aktif menjalin komunikasi dagang dengan berbagai negara. Tercatat, Indonesia telah memiliki 45 perjanjian dagang, terdiri dari 19 perjanjian yang telah diimplementasikan, 10 dalam tahap ratifikasi, dan 16 lainnya masih dalam proses negosiasi.

        Baca Juga: UMKM Diandalkan Genjot Ekspor, 19 Perjanjian Dagang Sudah Diimplementasikan

        Ia menilai semakin banyak perjanjian dagang yang disepakati, semakin besar pula peluang ekspor nasional berkembang.

        “Ini penting, terutama untuk mendorong ekspor produk-produk Indonesia, termasuk UMKM,” kata Budi.

        Evaluasi Menyeluruh dan Target Ekspor 7,1%

        Tak hanya menambah jumlah kerja sama, pemerintah juga akan melakukan evaluasi berkala terhadap seluruh perjanjian dagang yang telah ada, termasuk Indonesia-Australia CEPA.

        “Semua perjanjian dagang harus kita review. Tidak hanya dengan Australia, tapi dengan semua mitra. Evaluasi itu penting agar manfaatnya optimal,” tegasnya.

        Baca Juga: Kemendag Harap Aprindo Tingkatkan Keterlibatan UMKM dalam Setiap Event Belanja

        Terkait sejumlah perjanjian yang hampir rampung, seperti dengan Kanada, Tunisia, Eurasian Economic Union, serta Uni Eropa melalui skema IEU-CEPA, Budi menyebut bahwa dampak positifnya sudah mulai terasa, meski belum secara resmi berlaku.

        “Meski belum diimplementasikan, perjanjian ini sudah mendorong kontak dagang dan business matching. Saat Kanada datang, mereka membawa misi dagang karena melihat hubungan yang semakin erat,” ucapnya.

        Sebagai target konkret, pemerintah menargetkan peningkatan ekspor nasional sebesar 7,1% pada tahun ini. UMKM disebut sebagai salah satu fokus utama dalam setiap kerja sama dagang bilateral maupun multilateral.

        “Kami ingin UMKM Indonesia hadir di pasar-pasar baru di setiap negara mitra,” ujar Budi.

        Selain peningkatan akses pasar, Indonesia juga mendorong kesepakatan tarif yang lebih adil dalam setiap perjanjian. Bahkan, pemerintah membuka peluang penghapusan tarif impor dari negara mitra.

        “Kalau perlu, tidak ada tarif impor dari sana. Kita ingin hubungan yang adil dan saling menguntungkan,” pungkas Budi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: