Mengenal Pengeluaran untuk Keperluan Olahraga Padel, Hobi Orang si Paling Kalcer dan Sukses
Kredit Foto: Unsplash/Manuel Pappacena
Setelah tren lari, yoga, hingga tenis, kini giliran padel yang mencuri perhatian masyarakat urban, terutama Gen Z dan kalangan selebriti. Di Jakarta, lapangan padel hampir selalu penuh. Setiap malam rasanya ada saja yang update sedang main padel di media sosial.
Olahraga ini menggabungkan unsur tenis dan squash, dianggap lebih mudah dimainkan oleh pemula, dan punya sisi sosial yang lebih kuat.
Tak heran kalau banyak orang menjadikan padel bukan hanya olahraga, tapi juga bagian dari gaya hidup, bahkan simbol status orang sukses-orang kaya.
Tapi seperti halnya hobi premium lain, padel datang bersama tagihan-tagihan kecil yang diam-diam bikin kantong bolong.
Pengeluaran untuk Hobi Padel
Bermain padel memang menyenangkan karena bisa menjaga kebugaran, memperluas pergaulan, hingga jadi ajang konten seru di media sosial. Tapi di balik itu semua, ada sederet pengeluaran yang perlu kamu siapkan, terutama kalau sudah mulai rutin main atau ingin lebih serius di dunia padel.
Berikut rincian pengeluaran:
1. Sewa lapangan
Ini adalah biaya paling dasar. Di kota besar seperti Jakarta, harga sewa lapangan padel bisa cukup tinggi, apalagi di jam prime time di sore hingga malam dan venue premium.
Selain itu sejak 2025, sewa lapangan juga dikenai pajak hiburan 10%, yang bisa menyebabkan harga semakin naik ke depannya. Jika kamu rutin bermain, biaya ini bisa jadi pengeluaran mingguan yang lumayan besar.
2. Perlengkapan pribadi
Untuk tampil maksimal dan nyaman saat bermain, kamu akan membutuhkan perlengkapan lengkap seperti:
- Raket padel
- Sepatu padel khusus yang dirancang untuk stabilitas dan grip di lapangan sintetis,
- Bola padel, pakaian olahraga, tas perlengkapan, hingga pelindung tangan atau lutut.
Kebanyakan pemain pemula mungkin mulai dari perlengkapan standar, tapi lama-lama pasti tergoda upgrade ke produk premium, apalagi jika sudah ikut komunitas aktif.
3. Kelas privat atau pelatih
Ingin teknikmu makin tajam atau siap ikut turnamen? Banyak pemain memilih mengambil sesi pelatihan privat bersama pelatih profesional. Harganya tentu bervariasi tergantung reputasi pelatih dan lokasi, tapi bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per sesi. Ini tentu jadi pengeluaran tambahan yang harus direncanakan dengan matang.
4. Turnamen dan event komunitas
Komunitas padel di Indonesia makin aktif mengadakan turnamen kecil, friendly match, hingga liga komunitas. Meskipun acaranya fun, tetap ada biaya pendaftaran, mulai dari Rp100 ribu hingga lebih dari Rp500 ribu. Belum lagi kadang ada ketentuan dress code, merchandise wajib, atau kontribusi acara.
Meski tidak wajib ikut semua event, tetap saja FOMO bisa bikin kamu ingin terlibat di setiap momen seru ini.
5. Biaya sosial
Padel bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal membangun koneksi. Sering kali, setelah bermain, pemain akan nongkrong di kafe, makan bareng, atau ikut kegiatan komunitas. Meski terlihat kecil, biaya ini jika dikumpulkan setiap minggu bisa menjadi pos pengeluaran yang signifikan. Apalagi kalau tempat nongkrongnya selalu di spot hits ibu kota.
6. Fotografer dan Dokumentasi
Ada pengeluaran baru yang mulai populer jasa fotografer saat main padel. Banyak pemain terutama Gen Z dan eksekutif muda ingin mengabadikan momen saat bermain, baik untuk dokumentasi pribadi atau konten media sosial.
Biasanya, fotografer disewa secara kolektif per grup atau satu komunitas. Biayanya bervariasi per sesi, tergantung durasi dan jumlah foto yang dihasilkan. Ini mungkin terdengar sekunder, tapi jadi pengeluaran yang cukup umum dalam komunitas padel urban.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat