Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Terus Cetak Rekor, Investor Saham Abaikan Tarif Baru Trump

        Wall Street Terus Cetak Rekor, Investor Saham Abaikan Tarif Baru Trump Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat tipis pada Kamis (10/7). Ia mencetak rekor penutupan baru di tengah optimisme pasar atas prospek emiten dan data ketenagakerjaan yang solid. Investor tampak mengabaikan pengumuman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

        Dilansir dari Reuters, Jumat (11/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (AS):

        • Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA): naik 0,43% ke 44.650,64.
        • S&P 500 (SPX): naik 0,27% ke 6.280,46.
        • Nasdaq Composite (IXIC): menguat 0,09% ke 20.630,67.

        Klaim tunjangan pengangguran awal untuk minggu yang berakhir awal bulan ini tercatat sebanyak 227.000. Angka ini merupakan yang terendah dalam tujuh minggu terakhir.

        Kepala Strategi Investasi Janney Montgomery Scott, Mark Luschini menyoroti bagaimana beberapa saham yang memberikan proyeksi positif serta data ketenagakerjaan yang cukup jinak memberikan dorongan keyakinan bagi pelaku pasar saham di AS.

        “Secara keseluruhan, hal itu membantu memulihkan selera risiko yang menguat sejak kemarin dan berlanjut hari ini,” ujarnya,

        Ia mengungkit bahwa investor kini semakin kebal terhadap potensi ancaman tarif terhadap inflasi dan pengangguran.

        Trump baru-baru ini mengumumkan tarif baru sebesar 50% terhadap tembaga yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Ia juga mengeluarkan ancaman tarif serupa untuk barang ekspor dari Brasil.

        Adapun Risalah Federal Reserve (The Fed) Juni menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan menyebut dampak inflasi dari tarif sebagai sementara atau moderat.

        Baca Juga: Asing Lanjutkan Aksi Jual, Saham BBCA Terus Jadi Korbannya

        Meskipun peluang pemangkasan suku bunga pada Juli dinilai kecil, pasar kini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga 25 basis poin pada September mencapai 64%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: