Kredit Foto: Lestari Ningsih
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menambahkan lima saham baru sebagai underlying produk Single Stock Futures (SSF) mulai Senin (14/7/2025), seiring meningkatnya minat investor terhadap instrumen derivatif tersebut.
Lima saham tersebut adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Dengan demikian, total saham yang menjadi underlying SSF kini mencapai 10 emiten.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyatakan, langkah ini merupakan bagian dari strategi BEI untuk memperdalam pasar modal Indonesia serta memperluas pilihan instrumen investasi bagi investor.
Baca Juga: Pasar Modal RI Bergairah, 43 Instrumen Baru Tercatat di BEI dalam Sepekan
“Penambahan ini bukan hanya tonggak penting bagi pengembangan produk derivatif, tapi juga strategi untuk meningkatkan likuiditas pasar secara menyeluruh,” ujar Jeffrey.
BEI mencatat, volume perdagangan SSF mencapai 2.175 kontrak atau senilai Rp1,02 miliar hingga Juni 2025, tumbuh 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, jumlah investor derivatif meningkat signifikan sebesar 142% menjadi 359 investor.
Saham-saham yang dipilih sebagai underlying berasal dari sektor konsumsi, pertambangan, dan energi. BEI menilai sektor-sektor ini memiliki ketahanan terhadap dinamika ekonomi global dan domestik serta karakteristik likuiditas tinggi dan fundamental yang kuat. Saham tersebut dinilai ideal untuk strategi lindung nilai (hedging) maupun optimalisasi portofolio melalui fitur leverage dan transaksi dua arah.
Baca Juga: Target IPO 66 Emiten 2025 Masih Jauh, BEI Soroti Kesiapan Perusahaan
Adapun lima saham SSF sebelumnya yang telah tersedia adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
BEI juga menegaskan komitmennya untuk terus mengedukasi investor dan mendorong anggota bursa agar memperluas akses perdagangan derivatif. Tujuannya adalah menjadikan SSF sebagai pilihan investasi yang menarik dan memberikan nilai tambah di tengah berkembangnya pasar modal nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: