Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian UMKM Buka Akses Usaha Mikro Oleh-oleh di Tangsel ke Retail Modern dan Gerai Lengkong

        Kementerian UMKM Buka Akses Usaha Mikro Oleh-oleh di Tangsel ke Retail Modern dan Gerai Lengkong Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) membuka akses usaha mikro klaster oleh-oleh di Tangerang Selatan, Banten ke retail modern dan pusat oleh-oleh Gerai Lengkong.

        Hal tersebut merupakan langkah Kementerian UMKM dalam memperkuat rantai pasok usaha mikro klaster oleh-oleh di Tangsel. 

        Baca Juga: Kemen PPPA Dorong Komitmen Seluruh Pihak Penuhi dan Lindungi Hak Anak

        Dan ini ditandai dengan Memorandum of Understanding (MoU) dan LoI (Letter of Intent) dengan potensi transaksi sebesar Rp1,2 miliar, antara 20 pengusaha mikro dengan retail modern dan pusat oleh-oleh Gerai Lengkong. MoU ini akan ditindaklanjuti menjadi Sales Contract (SC).

        Menteri UMKM Maman Abdurrahma, mengatakan ajang ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mendorong penguatan dan peningkatan daya saing pengusaha mikro.

        Dirinya mnyampaikannya dalam acara Penguatan Rantai Pasok klaster Oleh-oleh yang diselenggarakan di Gerai Lengkong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/7/2025).

        "Sebagai pionir, perdana kita lakukan kegiatan ini di Gerai Lengkong untuk melibatkan UMKM dalam rantai pasok. Kurang lebih ada sekitar 300 UMKM," kata Menteri UMKM, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (30/7).

        Lebih jauh Menteri Maman menjelaskan, sebagai upaya memperluas akses pasar agar lebih luas pihaknya akan bekerja sama dengan Sarinah dan usaha besar lainya. 

        "Nantinya Sarinah dan peritel Alfamart juga akan kami dorong, supaya bisa menjadi market dan rantai pasok dari bagi UMKM," kata Menteri Maman.

        Terkait skema bisnis, ia meminta para pengusaha UMKM agar dapat memenuhi standardisasi yang telah ditetapkan oleh para agregator. 

        "Mekanisme yang nanti dijalankan adalah B2B (BusinesstoBusiness), jadi standardisasi disesuaikan dengan kebutuhan agregator seperti apa," kata Menteri Maman.

        Pada waktu yang sama, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengapresiasi penguatan rantai pasok usaha mikro klaster oleh-oleh dengan retail modern dan Gerai Lengkong.

        "Di tiap daerah yang dicari pengunjung biasanya adalah oleh-oleh khas daerah seperti durian ucok Medan. Kalau di Banten ini khasnya bandeng, mudah-mudahan bisa dengan mudah didapat di Gerai Lengkong," kata Wagub Banten. 

        Senada disampaikan, Lista Hurustiati pendiri Gerai Lengkong mengatakan, pihaknya tidak hanya sekadar menjual produk UMKM, melainkan menjadi jembatan dalam mengampanyekan gerakan bangga membeli produk lokal. 

        "Karena itu adalah bentuk cinta kita terhadap karya bangsa sendiri. Di Gerai Lengkong, kami bukan hanya menjual, tapi menjadi jembatan.

        Dan sebagai agregator UMKM, kami menampung, memasarkan, dan memperkenalkan produk-produk UMKM ke masyarakat secara luas," kata Lista.

        Ia juga berharap momentum ini menjadi wujud nyata, keberpihakan berbagai pihak seperti pemerintah, swasta, beserta stakeholder lain terhadap produk lokal, sebagai upaya penguatan rantai pasok yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: