Kredit Foto: PHI
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) meluncurkan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun 2024, dan menegaskan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara terukur di seluruh kegiatan operasi dan bisnis hulu migas.
Direktur Utama PHI, Sunaryanto, mengatakan keberlanjutan merupakan fondasi penting menghadapi dinamika industri dan transisi energi nasional.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan produksi minyak dan gas bumi di masa depan ditentukan oleh keberhasilan dalam menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan,” ujar Sunaryanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/8/2025).
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Genjot Produksi Migas: Sumbang 69% Minyak Nasional di Usia ke-18
Untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, PHI menjalankan berbagai strategi seperti penurunan emisi, efisiensi energi, pengelolaan limbah, konservasi, hingga pemanfaatan energi baru dan terbarukan di wilayah operasi.
Sunaryanto mengatakan, total pemanfaatan energi terbarukan pada 2024 tercatat mencapai lebih dari 3,8 gigajoule untuk mendukung operasional sumur dan kantor anak perusahaan.
Selain itu, melalui program Project One Sheet (POS), PHI berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) lebih dari 153.600 ton CO₂e, atau 110% di atas target yang ditetapkan.
"Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti B35 dan B40 juga telah diadopsi di seluruh wilayah kerja dan menyumbang 38,19% dari total reduksi emisi tahun lalu," ujarnya.
Selain fokus pada dekarbonisasi, PHI mencatat keberhasilan dalam pengelolaan limbah dan konservasi. Perusahaan berhasil menghemat lebih dari 118.600 meter kubik air melalui program konservasi, serta mengelola lebih dari 51.000 ton limbah operasional dengan pendekatan ekonomi sirkular—setara 93,3% dari total timbulan limbah.
Dengan akurasi pelaporan emisi GRK mencapai 108,5%, mencerminkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan data lingkungan.
Capaian lainnya yaitu realisasi Biodiversity Action Plan (BAP) sebesar 110%, yang menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menyusun peta jalan Net Positive Impact secara sistematis dan terstruktur.
Dalam aspek sosial, PHI melaksanakan 74 program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sepanjang tahun 2024 melalui tiga anak perusahaan utamanya yaitu, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM): 28 program, menjangkau 3.500 penerima manfaart, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS): 24 program, menjangkau 2.800 penerima manfaat, dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT): 22 program, menjangkau 1.400 penerima manfaat.
Baca Juga: Pertamina Hulu Indonesia Catat Penurunan Produksi Migas Sepanjang 2024
Program sosial ini mencakup bidang pendidikan, kesehatan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi lokal, termasuk penguatan kapasitas UMKM.
Dari sisi tata kelola, PHI terus memperkuat prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan integritas dan akuntabilitas di seluruh lini bisnis. Perusahaan berhasil mempertahankan Sertifikat SNI ISO 7001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sebagai bukti konsistensi dalam mencegah korupsi, gratifikasi, dan penyuapan.
“Di tengah tantangan industri dan dinamika transisi energi, kami tetap fokus menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Baca Juga: Pertamina Tekan Emisi Karbon Lebih dari 1 Juta Ton CO₂e di Semester I 2025
Melalui laporan ini, PHI menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar formalitas pelaporan, melainkan komitmen strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
PHI merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi hulu migas di Regional 3 Kalimantan (Zona 8, 9, dan 10) dan berkomitmen mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui program TJSL yang inovatif di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan kebencanaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo