Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transaksi Saham Harian Tembus Rp13,6 Triliun, Bursa RI Hanya Kalah dari Thailand

        Transaksi Saham Harian Tembus Rp13,6 Triliun, Bursa RI Hanya Kalah dari Thailand Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi saham harian mencapai Rp13,6 triliun hingga paruh pertama 2025. Berdasarkan Ranked Number of Trading Hours (RNTH) dalam denominasi dolar AS, BEI menempati peringkat 11 dunia dan posisi kedua di Asia, di bawah Bursa Thailand.

        "Ternyata Ranked Number of Trading Hours (RNTH) kita dibandingkan dengan bursa-bursa dunia nomor 11 dalam US dollar term. Dalam US dolar kita nomor 11 dibandingkan bursa-bursa lainnya dimana kalau kita lihat RNTH kita di asian kita nomor 2 Di bawah Thailand," jelas Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Konferensi Pers 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Senin (11/8/2025).

        Baca Juga: BEI Pasang Target Ambisius di 2029! Bidik 1.200 Emiten dan Kapitalisasi Rp20.000 Triliun

        Menurut Iman, selain saham, perdagangan obligasi atau debt securities mencatat lonjakan signifikan di Bursa Efek Indonesia.

        "Kalau kita bicara tentang saham transaksi harian kita sudah 13.6 triliun per hari," tambahnya lagi.

        Baca Juga: Pertumbuhan Berkelanjutan Jadi Fokus Pasar Modal di Usia 48 Tahun

        Sementara itu, instrumen non-saham lain seperti rights, warrants, structured warrants, single stock futures, dan SKYK mencatat transaksi Rp2,58 triliun, setara lebih dari separuh total tahun lalu yang mencapai Rp4,5 triliun.

        "Jadi dalam waktu setengah tahun kita sudah lebih dari setengah dibandingkan tahun lalu," tutur Iman.

        Untuk perdagangan karbon, sejak dibuka dua tahun lalu, total transaksi telah mencapai Rp27,3 miliar dengan volume 1,7 juta ton CO₂ ekuivalen dari total potensi perdagangan sebesar 3 juta ton CO₂ ekuivalen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: